GRESIK, SabdaNews.com- Berbagai macam rangkaian acara Sedekah Bumi atau Haul Desa Tebuwung Dukun Gresik digelar penuh semarak. Kegiatan ini menjadi program tahunan menjelang datangnya bulan Ramadhan dengan berbagai acara, diantaranya : Kerja Bakti Desa, Maulid Simtudduror, Sembelih Sapi, Pengajian umum, Tahlil, Gunungan Hasil Bumi Doa Bersama, dan Malam Ishari serta yang paling seru Udik-Udikan uang receh. Kegiatan Haul Desa dipusatkan di lapangan Makam Desa Tebuwung, Kamis (20/02/2025).
Kegiatan Haul Desa yang paling ditunggu tunggu adalah Udik-udikan uang receh atau uang koin. Masyarakat yang ingin bersedekah tinggal melemparkan uang koin di tengah lapangan Makam dan di situ sudah ratusan warga. Anak-anak dan pemuda kampung tumplek blek menjadi peserta Udik Udikan. Terlebih lagi, warga yang bekerja di luar Tebuwung, baik di kota maupun luar negeri menyempatkan untuk pulang kampung demi ikut meramaikan Haul Desa atau Sedekah Bumi.
Di sisi lain ada yang menarik untuk jenis konsumsi makanan. Di lokasi makam, mulai memasak, iris daging sapi, mbumboni dan eksekusi semua dikerjakan oleh kaum laki-laki. Sedangkan kaum ibu membuat jajanan yang menjadi ciri khas Haul Desa Tebuwung, seperti kucur, gemblong/tetel, tape ketan, krupuk samiler, gapitan dan rengginang.
Bambang Asyfali (PJ) Penjabat Kades Tebuwung mengatakan, sambil berharap tradisi Sedekah Bumi bisa menjadi bentuk pengungkapan rasa syukur dan permohonan kepada Allah dilimpahkan keberkahan desa, diberkahi aman dan hasil panen berlimpah. “Melalui Sedekah Bumi kita bangun kebersamaan saling berbagi, memberi jalin silaturrahmi antar warga,” ujarnya.
Bambang menambahkan, selain itu dengan terus menjaga dan melestarikan tradisi sedekah bumi bisa memberikan manfaat bagi pendidikan generasi muda, sehingga budaya ini tidak hilang seiring berkembangnya zaman dan harus ada perubahan paradigma pembaharuan, inovasi baru dalam pelaksanaanya sehingga semakin baik dalam kemasan acaranya.
“Tujuanya adalah untuk nguri-uri budaya yang ditujukan kepada leluhur Desa sebagai khidmah kita atas terbentuknya Desa Tebuwung dan menjadi Ibrahim (Pelajaran) keteladanan dari Sesepuh Desa semasa hidup. Dan sudah menjadi hal umum, jika ada acara Haul, banyak ulama dan kiyai yang hadir demi memohon keberkahan desa dan warga,” tandas Bambang Asyfali yang asli Sidayu ini.
Sementara itu Kaur Kesra Desa Tebuwung (Moden) Abdul Rohim mengatakan, dengan satu misi dan tujuan agar sedekah bumi (Dekahan) ini ada keberkahan hidup in baik individu maupun masyarakat bisa kontinyu bertambah banyak,” dan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan ini disertai dengan kirim doa kepada semua, Bapak ibu, kakek nenek, leluhur, yang sudah meninggal yang di sebut Haul dengan : merawat tradisi dan budaya dengan harapan agar Silaturrahim dan ekonomi desa hidup sejahtera makmur di bumi Tebuwung,” mengungkapkannya.
Menariknya, sejumlah peserta udik-udikan sedekah bumi ini merasa senang dan gembira dengan kegiatan tersebut. Pasalnya Sedekah Bumi/Dekahan tersebut menjadi hari raya bagi orang Tebuwung,” pungkas Moden Rohim
Senada yang disampaikan, Ketua pimpinan GP Ansor Tebuwung Ahmad Thoyyib Shofi, juga merasa sangat senang atas terselenggaranya Haul Desa Tebuwung. Selain mendoakan dan mengenang para leluhur, acara ini juga sebagai momen bagi seluruh elemen dan lapisan masyarakat memupuk kekompakan. “Terlihat masyarakat, panitia Haul Desa dan pemdes sangat Antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian acara haul/Dekahan. Oleh karena itu, acara seperti ini harus tetap lestari sebagai kearifan lokal,” tandas Yopi sapaan akrabnya.
Muqofi salah satu pelajar yang ikut Udik udikan pelajar MI Alkarimi mengaku senang dan seru mengikuti udik udikan juga sarana untuk Hiburan. Pesertanya banyak ratusan orang sampek saya kedesak dan kedorong-dorong. “Alhamdulillah udik udikan tetap aman dan kondusif tanpa ada konflik atau ribut-ribut. Hal ini yang sangat penting untuk tetap dilestarikan. Dan Alhamdulillah saya dapat Rp 150.000. Uang ini saya tabung sebagian, dan juga untuk jajan,” ucapnya. Turut membersamai pada acara Sedekah Bumi Pemdes Tebuwung : Perangkat Desa BPD, RT, PKK, Banom NU, Lembaga NU mengomel dan Tokoh Masyarakat Desa Tebuwung. (Syafik Hoo/Merah)