GRESIK, SabdaNews.com- Perayaan hari raya Idul Adha bagi kalangan tertentu kadang hanya angan angan saja dalam merasakan enaknya daging kurban, meski mereka berada di tengah kota, itulah kehidupan warga anak jalanan yang tinggal di dalam terminal Gubernur Suryo, Gresik.
Setidaknya, ada keluarga yang mendiami bekas lapak / toko selama 30 tahun, bahkan ini sudah generasi ke dua, dan mereka sehari hari ber profesi sebagai pengamen serta pengemis, kebanyakan berasal dari luar kota.
Dan pada suasana Idul Adha, merasa akan mendatangi beberapa masjid untuk meminta daging, namun kebanyakan kelompok anjal ini kalau pun di beri daging cuma sedikit, tak jarang di beri usus.
`
PWI, YDSF Gresik, dan Nurul Hayat mengirimkan 5 ekor kambing jenis gibas yang cukup gemuk untuk memberikan kebahagiaan dan sekaligus keceriaan bagi keluarga besar anak jalanan untuk disembelih di dalam terminal.
Kegiatan di mulai dengan solat Idul Adha, bertindak sebagai iman dan khotib adalah Ust Farid Dhofir, dalam paparannya lebih menitik beratkan pada interaksi keluarga mencontoh Nabi Ibrohim.” Saat ini kita tetap mencontoh pengorbanan seperti Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, namun pengorbanan seorang anak saat ini adalah mau belajar baik di sekolah formal maupun non formal, termasuk juga rajin mengaji”, paparnya.
Ketua PWI Gresik, Deni Alisetiono lebih bersemangat mendistribusikan hewan kurban, baik di kota, di desa, bahkan di kawasan yang belum pernah di buat memotong hewan kurban.” Kalau saya dengar ada kawasan padat penduduk muslim dan tidak kelihatan memotong hewan kurban saat Idul Adha, rasanya bagaimana gitu lho”, ujar Deni.
Kepala Kantor YDSF Gresik , Alfin menekankan bahwa hewan kurban yang dititipkan adalah amanah, dan mesti disampaikan kepada yang berhak, dengan harapan yang menerima bisa tersenyum. ” Bagi kami, amanah mesti disampaikan kepada yang ber hak, dan kebahagian pada kami apa bila si penerima daging kurban bisa bergembira menikmati nutrisi di perayaan lebaran haji”, terangnya.
Kepala Kantor Nurul Hayat Gresik, Nasikhul Amin menjelaskan sasaran penerima daging hewan kurban adalah kelompok masyarakat yang untuk kurun waktu tertentu tidak menerima daging kurban dan untuk membeli daging di pasar tidak ada kemampuan.” Ini tahun ke dua, kami memberikan hewan kurban berupa kambing untuk disembelih dan dagingnya di bagikan bagi penghuni kawasan terminal yang sebagian besar adalah pengamen dan pengemis”, ujarnya. ( ali/Red)