SabdaNews.com – Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi berencana kembali ke profesi lamanya sebelum terjun ke panggung politik aktif dan menjadi legislator selama empat periode hingga akhir Agustus mendatang, yakni menjadi dosen (akademisi) di Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya.
Sebagaimana diketahui bersama masa jabatan anggota DPRD Provinsi Jatim periode 2019-2024 sesuai ketentuan akan berakhir pada 31 Agustus 2024. Dan pada Pileg 2024 lalu, Kusnadi tidak mencalonkan kembali menjadi Caleg DPRD Jatim
“Saya ingin kembali mengabdi di dunia akademis, setelah tak aktif lagi di legislatr,” ujar Kusnadi saat dikonfirmasi Jumat (26/7/2024).
Politikus asal Sidoarjo itu mengaku memulai karier sebagai seorang dosen sejak tahun 1987. Pria yang pernah menjabat Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini mengaku tidak hanya tamat S1 UNTAG Surabaya, namun juga menempuh pendidikan Pasca Sarjana (S2) di Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Saya lama mengabdi jadi dosen di Fakultas Hukum UNTAG Surabaya,” beber Kusnadi.
Lebih lanjut Kusnadi mengatakan dengan berbekal pengalaman pendidikan dan akademis, harapannya dapat terus berkontribusi dalam mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas.
“Saya optimis dapat memberikan inspirasi dan ilmu yang berharga bagi mahasiswa,” katanya.
Saat ditanya apakah masih aktif di dunia politik, Kusnadi mengaku siap jika partai politik masih membutuhkan.
“Untuk aktif atau tidak di partai, kalau partai membutuhkan saya ya akan tetap di partai,” jelas pria murah senyum ini.
Kusnadi menegaskan pentingnya politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, politik adalah elemen kunci dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang akan membentuk masa depan suatu bangsa.
“Kehidupan suatu bangsa bergantung pada politik, karena di dalam politik itulah nanti kita akan menentukan kebijakan-kebijakan, sistem ketatanegaraan yang ada saat ini telah dibangun sejak zaman Romawi dan tetap relevan hingga kini,” terangnya.
Ia optimis bahwa generasi muda tidak apatis terhadap politik dan memiliki potensi besar untuk memimpin bangsa di masa depan.
“Saya pikir generasi muda ini tidak buta politik, mereka tidak cuek. Memang sekarang saya harus membuka ruang untuk mereka, karena mereka harus berada di garda depan. Kita menginginkan di tahun 2045 nanti masuk generasi emas,” pungkasnya. (tis)