Home PEREKONOMIANPPDS Jatim : Sapi Potong Melimpah Tapi Harga Melambung Akibat Perencanaan Kurang Baik

PPDS Jatim : Sapi Potong Melimpah Tapi Harga Melambung Akibat Perencanaan Kurang Baik

by Redaksi

SabdaNews.com – Menjelang Idul Adha 1444 H./2023 M, permintaan sapi kurban atau sapi siap potong di Jatim terus mengalami peningkatan permintaan, terutama sapi dari pulau Madura. Dengan banyaknya permintaan tersebut berdampak terhadap harga sapi mengalami kenaikan yang signifikan antara 2 – 3 juta per ekor.

Ketua PPSDS Jatim, terjadinya kenaikan harga sapi qurban terjadi sejak satu Minggu belakangan ini, hal tersebut dikarenakan permintaan sapi kurban terus meningkat. Apalagi permintaan dari luar Jatim terus meningkat, seperti dari Jabar, Jateng, DKI Jakarta dan Kalimantan”.

Adanya kenaikan harga sapi kurban tersebut, belum tentu dapat dirasakan oleh para peternak, karena terjadinya kenaikan harga hanya di pasar sapi tradisional, baik yang ada di Bangkalan, Madura, mampu di Probolinggo. Sedangkan para peternak menjual sapi ke para belantik yang membawa ke pasar sapi/hewan tradisional.

Kalau stok sapi kurban di Jatim cukup sesuai dengan yang diprediksi pihak terkait (dinas peternakan, dan/atau Kementan) untuk memenuhi kebutuhan nasional. Maka tidak seharusnya kenaikan harga sapi kurban terjadi.

“Terjadinya kenaikan harga sapi kurban seperti sekarang, kami menilai ada indikasi perencanaan program yang salah, sehingga perlu ada evaluasi dari progam yang dirancang oleh pihak berwenang. Apalagi mengalami kenaikan yang signifikan seperti sekarang ini,” kata Muthowif, Kamis (8/6/2023).

Kalau pihak terkait (Disnak) berdalih, karena di Jatim belum bebas PMK dan disinyalir ada penyakit LSD, jadi sapi-sapi yang dibawa keluar Jatim harus benar-benar sehat yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari asal sapi.

Dampaknya, lanjut Muthowif pasokan sapi ke pasar hewan berkurang, program Disnak atau Disnak terkait harus ada evaluasi kinerjanya. Karena memberikan pelayanan prima menjadi tanggung jawab pihak terkait.

“Saya berharap kepada masyarakat atau umat Islam yang mau berqurban tidak panik walaupun kondisinya belum bebas PMK, karena sapi kurban yang di Jatim sudah di vaksin PMK baik hanya sekali maupun 2x vaksin. Sedangkan bagi sapi yang diindikasikan terkena penyakit LSD masyarakat bisa menghubungi dinas terkait untuk diberikan vaksin LSD,” terangnya.

Dengan demikian ketika sapi siap potong di jual sebagai sapi kurban, masyarakat harus dipastikan terlebih dahulu dengan SKKH dari asal sapi. Kalau tidak ada surat SKKH dari daerah sapi kurban, maka perlu dipertanyakan kesehatan sapinya. (pun)

You may also like

Leave a Comment