SabdaNews.com – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Bobby Soemiarsono menyerahkan Anugerah Siddhakarya 2024 di Harris Hotel & Convention Gubeng Surabaya, Senin (4/11/2024) pagi.
Anugerah siddhakarya merupakan penghargaan produktivitas tingkat daerah provinsi yang diberikan kepada perusahaan yang terus berupaya meningkatkan produktivitas dan berhasil mempertahankan tingkat produktivitas yang dicapai selama 3 (tiga) tahun berturut-turut.
Penganugerahan Siddhakarya 2024 ini diberikan kepada 6 perusahaan dengan kualifikasi unggul yaitu PT. Yamaha Electronic Manufacturing Indonesia Pasuruan, PT. Amerta Indah Otsuka Pasuruan, PT. Yamaha Musical Products Indonesia Pasuruan, PT. Cheil Jedang Indonesia Plant Pasuruan, PT. DOK Pantai Lamongan, dan PT. Paiton Operation & Maintenance Indonesia.
Dan 2 perusahaan dengan kualifikasi berkembang yaitu PT. Putra Pacitan Indah Sejahtera Kab. Pacitan dan PT. Semen Indonesia Distributor Gresik.
“Ini salah satu wujud kepedulian pemerintah dalam memotivasi dunia usaha agar terus berupaya menerapkan prinsip-prinsip efektivitas, efisien, kualitas dan ramah lingkungan dalam melakukan usaha, sehingga tetap produktif dan semakin meningkat produktivitasnya,” kata Bobby.
“6 perusahaan dengan kualifikasi unggul tersebut berhak mewakili Provinsi Jawa Timur sebagai nominator penerima penghargaan produktivitas paramakarya tahun 2025 mendatang,” tambahnya.
Pada kesempatan ini, Pj. Sekdaprov Jatim Bobby menegaskan arti penting meningkatkan produktivitas untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan kemajuan sebuah bangsa. Bangsa yang mampu meningkatkan produktivitas tinggi telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
“Dengan produktivitas tinggi mampu memperluas kesempatan kerja sekaligus mengatasi permasalahan pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya,” tuturnya.
Ia mengatakan pembangunan di daerah pun dipengaruhi oleh peningkatan produktivitas. Karenanya peningkatan produktivitas merupakan salah satu upaya untuk memulihkan ekonomi nasional dan produktivitas yang tinggi dapat meningkatkan daya saing, investasi dan penyerapan tenaga kerja.
“Masyarakat di suatu negara atau daerah tidak mungkin makmur dan sejahtera tanpa adanya peningkatan produkivitas,” tegasnya.
“Jadi ini sirkular saling keterkaitan jadi dari ekonomi yang bagus meningkatkan produktivitas, dari produktivitas yang bagus meningkatkan juga pertumbuhan ekonomi di masyarakat,” imbuhnya.
Selain itu, tingkat produktivitas suatu negara menjadi faktor utama daya ungkit kemampuan berkompetisi negara tersebut. Tak ayal dewasa ini, semua negara dan dunia usaha dihadapkan pada persaingan yang sangat ketat.
“Karena Persaingan tidak hanya untuk merebut peluang dari dampak globalisasi, tetapi juga untuk mempertahankan dan memperkuat eksistensi pemerintahan maupun dunia usaha suatu negara itu sendiri,” jelasnya.
Berdasarkan laporan Institute for Management Development (IMD) bulan Juni 2023, daya saing Indonesia menduduki peringkat 34 dari 64 negara yang telah disurvey. Produktivitas menjadi salah satu indikator utama yang digunakan dalam survey tersebut.
Di sisi lain, berdasarkan laporan Direktorat Bina Peningkatan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI tahun 2023, tingkat produktivitas tenaga kerja di Jawa Timur menduduki peringkat 13 dari seluruh provinsi di Indonesia yaitu sebesar 81,33 juta per tenaga kerja per tahun 2022.
“Artinya tingkat produktivitas tenaga kerja merupakan issue penting yang harus menjadi perhatian utama dan bersama dalam pembangunan ketenagakerjaan di provinsi Jawa Timur,” pesannya.
Sementara dalam dunia usaha, kegiatan peningkatan produktivitas di perusahaan sangat diperlukan untuk menjamin kelangsungan usaha atau business sustainability maupun untuk memperkuat daya saing perusahaan. Peningkatan produktivitas dapat dilakukan melalui berbagai strategi dan program di internal perusahaan.
“Bersama pemerintah dan stakeholder lainnya, peningkatan produktivitas pada dunia usaha perlu terus digaungkan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, mengurangi tingkat pengangguran, yang pada akhirnya dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur,” katanya.
Bobby mengungkapkan bonus demografi, revolusi industri 4.0, dan era disrupsi menjadi isu strategis yang harus diatasi untuk meningkatkan produktivitas. Kolaborasi lintas sektoral perlu dilakukan agar bisa memanfaatkan peluang dari issue-issue strategis tersebut sebagai daya ungkit dalam mewujudkan peningkatan produktivitas negara.
“Kolaborasi lintas sektoral tersebut dikenal dengan istilah quadruple helix, yaitu antara komunitas pemerintah, pelaku bisnis, akademis, dan masyarakat,” sebutnya.
Oleh sebab itu, ia berpesan agar di sisa tahun 2024 ini semua pihak dapat memanfaatkan untuk merencanakan dan merancang produktivitas tahun berikutnya. Serta memetakan prediksi kendala-kendala yang mungkin terjadi di tahun 2025.
“Sehingga segala sesuatu nya akan berangkat dari kondisi yang betul-betul riil di lapangan karena perusahaan ini kan butuh pasar, dan pasar tidak hanya tergantung pada pertumbuhan ekonomi tetapi situasi dan kondisi keamanan politik dan lain sebagainya,” pesannya.
“Produktivitas harus tetap dijaga bahkan ditingkatkan di tengah proses demokrasi yang akan berlangsung di akhir bulan November dan saya berharap situasi dan kondisi keamanan tetap terjaga dan produktivitas tetap terjaga,” harapnya.
Di kesempatan yang sama, Pemprov Jatim memberikan penghargaan kepada 3 bupati sebagai pembina poduktivitas, atas dukungan dan pembinaan kepada perusahaan yang telah mendapatkan penghargaan produktivitas siddhakarya tahun 2024. Diantaranya Pj. Bupati Pasuruan dan Pj. Bupati Probolinggo.
Di akhir, Bobby juga menyampaikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang berhasil meraih anugerah Siddhakarya tahun ini. Juga Kepada Bupati Walikota yang terpilih sebagai pembina produktivitas di wilayah masing-masing. Ia juga memberikan dorongan semangat bagi perusahaan yang belum meraih penghargaan Siddhakarya tahun ini.
“Saya mengucapkan terimakasih atas dukungan dan pembinaannya dalam rangka mendorong peningkatan produktivitas terhadap perusahaan diwilayahnya, bagi yang belum beruntung tetap terus melakukan perbaikan dengan menerapkan alat, teknik dan metodologi peningkatan produktivitas,” tutupnya. (tis)