Pertegas Arah Juang, Forkot Gresik Ulas Sejarah di Momentum Konsolidasi Gerakan

by Redaksi

GRESIK, SabdaNews.com- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Kota (Forkot) Gresik menggelar silaturahmi dan konsolidasi gerakan dengan segenap kader dan anggota. Diskusi yang sekaligus dikemas dengan agenda buka bersama (Bukber) tersebut berlangsung di Basecamp Forkot Gresik di Perumahan Pondok Permata Suci (PPS), Manyar Gresik.

Didirikan oleh para tokoh aktivis pergerakan, Forkot sebagai salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Gresik terus konsisten melakukan kontroling terhadap setiap kebijakan, baik di dunia pemerintahan (eksekutif-legislatif) maupun sektor lingkungan dan industri yang tumbuh dan berkembang pesat di Kota Santri, sebutan lain Kabupaten Gresik.

Ketua Forkot Gresik Haris S Faqih memaparkan, silaturahmi dan konsolidasi gerakan ini rutin digelar dalam rangka mengulas kembali sejarah berdirinya Forkot Gresik untuk mempertegas arah juang lembaga yang dia pimpin. Sekaligus memberikan pemahaman kepada seluruh anggota pengurus maupun kader.

“Sejak didirikan, Forkot Gresik tidak hanya fokus terhadap isu-isu kebijakan pemerintah, tetapi juga mengenai isu lingkungan dan industri yang bertumbuh pesat di Kabupaten Gresik, dan ini harus kita kawal sepenuhnya, jangan sampai keberadaan industri justru tidak berdampak terhadap kesejahteraan rakyat,” kata Haris.

Pria yang akrab disapa Bogel itu menerangkan, gerakan Forkot Gresik tidak terlepas dari komitmen seluruh anggota dan kader untuk melakukan pengawalan dan kontroling terhadap setiap isu kebijakan pemerintah maupun lingkungan dan industri yang tidak berpihak kepada rakyat.

“Maka ini pentingnya kita mengulas kembali sejarah untuk meneladani perjuangan senior-senior pendiri Forkot Gresik, kemudian kita jadikan pemantik spirit gerakan saat ini,” tegas dia.

Dalam diskusi yang berlangsung gayeng selama beberapa jam tersebut, para anggota dan kader Forkot Gresik saling bergantian memaparkan ide dan gagasan sekaligus membahas isu-isu terkini seputar lingkungan serta industri yang ada di Kabupaten Gresik.

“Kami berharap seluruh ide dan gagasan yang dihasilkan dari diskusi ini ada tindaklanjut ke depan, sehingga ada gerakan kongkrit yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat Gresik,” tegas dia.

Selama ini, lanjut Bogel, sudah banyak isu-isu kebijakan pemerintah maupun lingkungan dan industri yang telah dikawal oleh Forkot Gresik. Salah satu diantaranya adalah menolak Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Induatrial Port and Estate (JIIPE) yang berada di wilayah Kecamatan Manyar, Gresik. ( Red)

 

You may also like

Leave a Comment