SUMENEP,SabdaNews.com — Dugaan pernikahan siri yang dilakukan seorang oknum Kepala Desa di Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, dengan seorang janda pensiunan Polri, memicu gelombang keresahan dan kekecewaan di tengah masyarakat. Warga menilai tindakan tersebut bukan hanya tidak memberi teladan, tetapi juga membuka ruang spekulasi negatif mengenai integritas seorang pemimpin desa. “Kalau pemimpinnya saja bermain diam-diam, bagaimana masyarakat mau percaya pada kebijakan yang dibuatnya?” keluh salah satu warga.
Yang lebih memanaskan suasana, beredar kabar bahwa memilih jalur nikah siri diduga dilakukan agar tunjangan pensiun yang diterima pihak perempuan tidak dicabut. Dugaan inilah yang membuat sebagian masyarakat semakin geram dan menilai tindakan tersebut sebagai akal-akalan moral seorang pejabat publik.
Hingga kini, tidak ada klarifikasi resmi dari oknum kepala desa maupun pemerintah kecamatan. Ketidakjelasan inilah yang membuat rumor terus membesar dan menjadi bahan gunjingan warga. Masyarakat mendesak agar pihak berwenang memberikan penjelasan terbuka. Bagi warga Saronggi, kasus ini bukan hanya soal pernikahan siri, tetapi soal harga diri pemerintahan desa dan contoh moral yang semestinya dijaga oleh seorang kepala desa. (Tim/Red)
