TERNATE.SabdaNews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali melaksanakan kegiatan Misi Dagang dan Investasi. Kali ini, acara tersebut dilaksanakan di Ternate, Maluku Utara. bankjatim turut serta mendukung program Pemprov Jatim ini dengan mengikutsertakan UMKM binaanya.
Bertempat di Gamalama Ballroom, Bela Hotel, Ternate, Rabu (13/3/2025), kegiatan Misi Dagang dan Investasi ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos, Direktur IT, Digital & Operasional bankjatim Zulhelfi Abidin, beserta Kepala OPD Jawa Timur dan Maluku Utara.
Zulhelfi Abidin menjelaskan, pertumbuhan UMKM di Jawa Timur kini semakin pesat dan potensinya sangat besar. Sampai saat ini sudah ada lebih dari 9 juta UMKM di Jawa Timur. Sehingga tak heran apabila UMKM disebut sebagai tulang punggung perekonomian Jawa Timur. Melihat hal tersebut, bankjatim senantiasa mengambil langkah yang tepat agar pertumbuhan UMKM tak berhenti di tengah jalan.
”Kami terus berkolaborasi dengan berbagai pihak demi mendorong UMKM agar semakin tumbuh dan berkembang di tengah persaingan yang kian ketat. Salah satunya sinergi dengan Pemprov Jawa Timur lewat kegiatan Misi Dagang ini,” paparnya.
Zulhelfi juga menegaskan, bankjatim akan terus berkomitmen untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM. Mulai dari akses pemasaran, pembiayaan, hingga pendampingan.
”Salah satu misi bankjatim pada kegiatan ini adalah membantu UMKM Binaan memperluas jaringan pasar dan mendukung pemerintah dalam memperkuat jalinan perdagangan antara Provinsi Jawa Timur dan Maluku Utara,” terangnya.
Terdapat 3 UMKM binaan bankjatim yang diikutsertakan pada gelaran tersebut. Antara lain produk spa dari UMKM CV Tirta Ayu, produk jamu dari UMKM Djamoe, dan produk batik dari UMKM Batik Lestari. Produk-produk unggulan UMKM Binaan bankjatim ini diharapkan mampu memberikan manfaat sesuai kebutuhan masyarakat di daerah Ternate, Maluku Utara.
”Sebagai bank milik daerah, kami akan terus mendukung UMKM agar pertumbuhannya semakin pesat dan memiliki kualitas yang bagus sehingga dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, bankjatim juga mempersembahkan Seni Pertunjukan Wastra Batik dari UMKM binaan bankjatim asal Probolinggo, Batik Lestari. Ada empat motif batik yang ditampilkan. Yaitu motif Ayam Bekisar, motif Geisha, motif Burung Hong, dan motif Penari Gandrung.
”Pertunjukan wastra batik ini merupakan salah satu cara bankjatim untuk melestarikan serta meningkatkan gairah masyarakat dalam mencintai warisan leluhur, khususnya bagi generasi muda. Semoga ke depannya masyarakat peminat batik semakin meningkat dan batik Indonesia bisa semakin dikenal di kancah global,” terangnya.
Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan dalam sambutannya, Misi Dagang ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mempertemukan para pelaku usaha dari Jawa Timur dan Provinsi Mitra dalam menyebarluaskan potensi produk industri, perdagangan, perikanan, agrobisnis dan peluang investasi lainnya secara terintegrasi dalam rangka memenuhi substitusi impor (bahan baku) dan kebutuhan lainnya yang diharapkan mampu meningkatkan nilai perdagangan dalam negeri.
“Misi dagang tahun ini, kerja sama yang terjalin semakin diperkuat, meningkatkan volume perdagangan dan memperkuat jaringan bisnis sehingga membuka peluang baru yang lebih luas bagi dunia usaha serta investasi di Jawa Timur dan Maluku Utara,” tuturnya.
Adapun kegiatan Misi Dagang Jatim-Malut ini merupakan Misi Dagang ke-37 sejak tahun 2019 sampai 2025 dan Misi Dagang pertama di tahun 2025. Melalui kegiatan ini, diharapkan hubungan kerjasama antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Maluku Utara dapat terus berkembang, memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, serta memperkuat sinergi antar daerah.
Yang menakjubkan, gelaran Misi Dagang antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Sumatera Utara ini ditutup dengan nilai komitmen transaksi mencapai Rp 568,042 miliar dengan rincian Jatim membeli Rp 296,368 miliar dan Jatim menjual Rp 271,674 miliar.
Beberapa produk yang masuk ke Maluku Utara dari Jawa Timur meliputi kendaraan bermotor dan barang manufaktur, besi dan baja, BBM dan minyak petroleum, beras, ayam potong, telur, serta produk pangan beku. Selain itu, ada pula produk pertanian seperti nanas jumbo organik dari Jember. (pun)