SabdaNews.com – Puluhan kiai sepuh dari beragam daerah bertemu dengan pengurus inti PBNU. Para kiai tersebut mendesak PBNU untuk segera menyelesaikan iktiar memperbaiki kondisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Tadi kami melaporkan kepada para kiai sepuh yang hadir dari seluruh Indonesia. Kemudian para kiai secara penuh memerintahkan kepada kami untuk melanjutkan ikhtiar-ikhtiar sampai sungguh-sungguh bisa tercapai agregasi dari aspirasi para kiai yaitu dikembalikannya kepemimpinan ulama di dalam PKB,” ujar Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, usai bertemu dengan para kiai sepuh di Kantor PCNU Kota Surabaya, Senin (19/8/2024).
Turut hadir dalam pertemuan kali ini
Rais Aam PBNU KH Miftachul Ahyar: Wakil Rais Aam KH Anwar Iskandar; kemudian KH Anwar Mansyur (Lirboyo Kediri); KH Maksum (Ploso Kediri); KH. Muhammad Nuh Addawami (Garut).
Selain itu nampak pula, Ny Hj. Machfudhoh (Jombang); kemudian KH. Fuad Nur Hasan (Sidogiri, Pasuruan); KH. Ali Akbar Marbun (Manado); KH. Idris Hamid (Kota Pasuruan); kemudian KH. Adib Rofiuddin Izza (Cirebon).
Selanjutnya ada KH. Ubaidillah Faqih (Langitan Tuban); KH. Abdul Hakim Mahfudz (Jombang); KH. Mudassir Badruddin (Pamekasan); KH. Imam Bukhari Kholil (Bangkalan); KH. Abdul Ala Basyir (Sumenep); KH. Athoillah Sholahuddin (Kota Kediri); KH. Muadz Thohir (Kab.Pati).
Juga tampak hadir KH. Abdul Wahhab Abdul Ghofur (Kota Manado); KH. Muhyiddin Ishaq (Jakarta Selatan); KH. Abun Bunyamin (Purwakarta); KH. Ubaidillah Shodaqah (semarang); KH. Agus Ali Masyhuri (Sidoarjo); KH. Abdul Matin Jawahir (Tuban); KH. Ahmad Said Asrori(Magelang); KH. Zaim Ahmad Syakir (Lasem); KH. Abdus Salam Mujib (Sidoarjo); KH. Syu’ada Adzkiya (Cilacap); KH. Thonthowi Djauhari Musaddad (Garut); serta KH. Ubaidillah Ruhiyat (Tasikmalaya).
Menurut Gus Yahya, dalam menyikapi masalah PKB, PBNU sejatinya sudah melakukan sejumlah ikhtiar untuk mengartikulasikan aspirasi para kiai agar diagregasikan di dalam PKB.
“Jadi sesudah ini kami akan terus melakukan ikhtiar-ikhtiar yang sesuai dengan kedudukan NU sebagai civil society bagian dari masyarakat sipil yang dibenarkan oleh tata negara maupun oleh hukum, agar aspirasi dari para kiai dan aspirasi dari NU ini bisa terwujud,” jelasnya.
Diantara aspirasi dari para kiai sepuh NU adalah mengembalikan Marwah dewan syuro sebagai penentu utama di PKB.
“Kami mendesak PKB agar mengembalikan kepemimpinan ulama. Kami tidak akan berhenti sampai berhasil, mandat dari para kiai bahwa kami harus terus berikhtiar dan tidak boleh berhenti sampai berhasil,” tegas Gus Yahya.