SabdaNews.com – Alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian di berbagai wilayah Jawa Timur mulai menunjukkan dampak serius terhadap lingkungan khususnya terjadinya banjir bandang.
Anggota Komisi B DPRD Jatim, Ony Setiawan, menyampaikan keprihatinannya atas kondisi lingkungan yang kian menurun. Terutama maraknya kejadian banjir bandang yang terjadi di sejumlah daerah yang diduga akibat berkurangnya daya serap air hutan yang dialihfungsikan.
“Wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak pernah banjir, kini justru terkena banjir bandang. Hal ini terjadi karena banyak lahan hutan yang diubah menjadi lahan pertanian. Ketika curah hujan tinggi, kawasan ini tidak mampu menahan air,” beber politikus PDI Perjuangan, Jumat (17/1/2025).
Kondisi ini, lanjut Ony Setiawan memerlukan perhatian serius dan penanganan secara komprehensif. Oleh karena itu diperlukan kolaborasi lintas lembaga untuk mengelola lingkungan secara lebih baik. Tidak hanya penanganan pasca bencana, tetapi juga perlu langkah-langkah mitigasi dan pencegahan bencana.
“Merawat alam bukan tugas satu lembaga saja. Ini butuh sinergi banyak pihak. Kami akan berkoordinasi dengan dinas pertanian dan kehutanan agar alih fungsi hutan seperti ini tidak dibiarkan. Hutan harus dijaga fungsinya sebagai penyangga ekosistem,” tegas anggota DPRD Jatim dari Dapil Bojonegoro-Tuban ini.
Ony juga mengajak masyarakat untuk memulai langkah kecil dengan menumbuhkan kesadaran cinta lingkungan. Menurutnya, langkah ini bisa dimulai dari keluarga dan lingkungan terdekat, sembari didukung oleh kebijakan pemerintah yang berpihak kepada pelestarian alam.
“Kami menghimbau agar pembangunan infrastruktur dan pemanfaatan lahan di daerah dilakukan dengan pendekatan yang ramah lingkungan. Kebijakan pemerintah harus mendukung upaya menjaga kelestarian lingkungan,” harapnya.
Ia menekankan bahwa alih fungsi lahan yang tidak terkendali dapat mengancam keberlanjutan lingkungan sekaligus kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, Ony mendorong pemerintah daerah agar segera mengambil langkah tegas dalam mengatur penggunaan lahan hutan.
“Menjaga lingkungan bukan hanya tentang mencegah bencana, tetapi juga menciptakan ruang hidup yang sehat dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” pungkas Ony Setiawan. (pun)