GRESIK, SabdaNews.com – Ngaji pasanan sudah menjadi tradisi yang banyak dijumpai di pondok pesantren (ponpes) salaf atau tradisional di Indonesia. Tradisi ngaji Kitab kuning ini biasa dijalankan oleh santri maupun kalangan masyarakat umum selama bulan Ramadan. Seperti halnya di Pesantren Zainal Abidin, Desa Bungah, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. Pengasuh Ponpes KH. Ali Musthofa secara khusus mengkaji kitab ‘Adabul Alim wal Muta’alim’ karya KH. Hasyim Asy’ari selama bulan Ramadan 1446 Hijriyah.
Kitab Adabul Alim Wal Mutaalim merupakan Kitab kuning yang mengulas pedoman etika dan perilaku guru dan murid dalam proses belajar mengajar. Kitab ini telah diakui secara luas dalam tradisi keilmuan Islam dan terus dikaji di pesantren maupun lembaga pendidikan Islam di seluruh dunia. “Ngaji pasanan sudah menjadi tradisi di pesantren ini (Ponpes Zainal Abidin Bungah, red) setiap bulan ramadan. Tahun ini abah ngaji kitab Adabul Alim wal Muta’alim karya KH. Hasyim Asy’ari,” kata Abdul Malik, putra pengasuh Ponpes Zainal Abidin, Minggu (2/3/2025).
Gus Malik menjabarkan, keilmuan yang termuat dalam kitab kuning karya para ulama masih sangat relevan dengan kondisi kekinian dengan berbagai tantangan sosial. Sehingga bisa menjadi pedoman dan pondasi dalam kehidupan bermasyarakat, terutama bagi para santri.
“Maka ngaji kitab kuning itu ibarat ruhnya pesantren. Santri-santri yang sedang mondok wajib ngaji, sekalipun mereka sekolah ataupun kuliah, tetapi ngaji tetap menjadi kewajiban yang terus dijalankan,” terang dia.
Selain kitab Adabul Alim wal Muta’alim yang dibacakan oleh pengasuh, beberapa kitab kuning juga akan dikaji di pesantren Zainal Abidin Bungah selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriyah. Seperti kitab Washaya Al Abaa’ Lil Abnaa’ karya Syaikh Muhammad Syakir. “Beberapa kitab kuning juga akan dibacakan oleh pengurus pondok selama bulan Ramadan,” ucap Gus Malik.
Pengurus Pesantren Zainal Abidin Bungah, Zainal Arifin mengatakan bahwa kegiatan ngaji pasanan akan berjalan hampir sebulan penuh selama bulan ramadan. Seluruh kitab kuning yang dikaji juga akan sekaligus dikhatamkan. “Biasanya sampai tanggal 27 Ramadan, kitab kitab kuning akan dikaji sampai khatam,” pungkasnya. Keterangan foto : Pengasuh Pesantren Zainal Abidin Bungah KH. Ali Musthofa mengkaji kitab kuning di bulan ramadan. (Gus/Red)