Home PEMBANGUNANMenko AHY Siap Carikan Solusi Kendala Pengadaan Lahan Program Pembangunan 3 Juta Rumah Subsidi

Menko AHY Siap Carikan Solusi Kendala Pengadaan Lahan Program Pembangunan 3 Juta Rumah Subsidi

Tiga menteri turun gunung sosialisasi ke Jawa Timur untuk akselerasi program unggulan Presiden Prabowo

by sabda news

SabdaNews.com  – Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengakui bahwa tantangan dan persoalan yang dihadapi di sektor perumahan saat ini dan ke depan cukup banyak. Namun pemerintah melalui kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) telah menyiapkan delapan program unggulan yang pro rakyat dan terjangkau.

“Mulai dari PBHTB, kemudian TGB, ada lagi PPN ditanggung pemerintah, tentunya ada FLPP, BSPS, termasuk yang dilakukan oleh swasta. Kami yang ada di Kementerian Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan juga berusaha mendorong berbagai kebijakan yang memudahkan, meringankan dan mempercepat. Ini semangat pemerintahan Pak Prabowo,” tegas AHY saat menghadiri sosialisasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) di Surabaya, Kamis (16/10/2025) malam.

Kemenko IPK, lanjut AHY juga akan berkolaborasi dengan kementerian PKP dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang telah luar biasa menghadirkan berbagai inisiatif menghadirkan apa yang sudah bagus di masa lalu dilanjutkan. Contohnya FLPP tapi juga banyak terobosan lain yang juga dihadirkan. Oleh karena itu untuk menjawab permasalahan housing block lock 9,9 juta keluarga belum punya rumah dan 26 juta lebih keluarga tinggal di rumah yang tidak layak huni, pihaknya merasa optimis bisa carikan solusinya bersama.

“Mengapa program 3 juta rumah ini penting dan harus sukses. Sebab tujuan utamanya adalah untuk mengatasi kekurangan perumahan dan ketidaklayakan kondisi rumah rakyat. Yang kedua tentunya kita ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perputaran ekonomi di berbagai daerah kota, desa termasuk di wilayah pesisir saya rasa sangat dimungkinkan dengan bergeraknya sektor perumahan,” dalihnya .

Sebagai gambaran, jika setiap rumah yang dibangun mampu menggerakkan industri, setiap industri yang bergerak akan membuka peluang lapangan pekerjaan, setiap ada lapangan pekerjaan baru ada daya beli yang hadir dan itu akan menggerakkan ekonomi termasuk para pelaku UMKM di seluruh daerah .

“Saya yakin dari Jawa Timur akan muncul, akan hadir, akan lahir para pengembang, kontraktor, pedagang bahan bangunan dan juga pelaku UMKM yang juga kompetitif dan juga punya daya saing dan bisa membuka lapangan pekerjaan ekonomi baru. Oleh karena itu saya sungguh menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Kementerian PKP hari ini dan ke depan,” tegas pria yang juga Ketum Partai Demokrat ini.

Khusus menyangkut keluhan dari REI terkait dengan tata ruang dan ketersediaan lahan, kata AHY itu permasalahan lintas sektor karena membicarakan Lahan Sawah Dlindungi (LSD) dan lain sebagainya. Solusinya, tentu kita harus duduk bersama dengan Kementerian Agraria dan tata ruang Badan Pertanahan Nasional.

“Nanti kita akan hadirkan dalam rapat koordinasi duduk bareng. Termasuk pemerintah daerah, karena bicara tata ruang yang harus menjadi panglima dalam pembangunan kedepan. Ini harus benar-benar ditata dengan bijaksana, ada yang harus tetap menjadi sawah, dan ada yang bisa dikonversi menjadi kawasan perumahan,” jelasnya.

Yang penting harus jelas, jangan bukan yang dulunya bukan LSD kemudian menjadi LSD, atau sebaliknya. Ketidakjelasan, ketidakpastian ini yang sering membuat para pengusaha yang baru memulai, pengusaha kelas atas pun akan merasa ragu-ragu, khawatir kalau kemudian di tengah jalan bermasalah.

“Apalagi kalau punya masalah dengan hukum, ini harus kita jaga. Kemudian tadi juga bicara tentang KKPR ini juga sesuatu yang bisa kita carikan solusinya. Sekali lagi saya akan mengundang Kementerian ATR BPN agar sistem yang terintegrasi dengan OSS ini bisa mempermudah lebih cepat dan lebih responsif lagi,” jelas AHY kepada anggota REI Jatim.

Di tambahkan AHY, berbicara materi yang menjadi substansi sosialisasi ini sebagaimana yang sudah disampaikan oleh Menteri PKP Pak Maruarar Sirait dengan begitu gamblang. Tentu harapannya adalah untuk menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan apa yang sudah menjadi kebijakan dinaikkan menjadi 350 ribu unit yang sampai dengan September 2025 tercatat sudah terealisasi kurang lebih 198 ribu unit. Hal ini menunjukkan bahwa kita akan semakin gencar membantu masyarakat punya akses terhadap perumahan yang lebih terjangkau.

“Dengan digelontorkan sekitar Rp35 triliun, saya rasa ini menunjukkan bahwa pemerintah berpihak pada masyarakat yang kurang mampu, berpenghasilan rendah, termasuk untuk keluarga muda, untuk para pekerja informal yang juga tidak kalah pentingnya untuk mendapatkan perhatian,” tegas putera sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Sementara menyangkut Kredit Usaha Rakyat Perumahan (KUR Perumahan) yang sudah dialokasikan Rp.130 triliun, lanjut AHY juga harus dilihat dari dua sisi yaitu sisi permintaan (demand side) dan juga sisi supplay. Pihaknya berharap skema KUR Perumahan ini bisa menjangkau masyarakat, termasuk para petani, nelayan, pekerja ojol, maupun buruh-buruh harian dan dengan bunga yang ringan, AHY optimis ini bisa memberikan jalan bagi masyarakat memiliki rumah yang layak, sehat, bersih dan berkualitas.

Begitu juga dari sisi supplay (para pengembang) bisa memiliki harapan, bahwa pemerintah ternyata tidak hanya memperhatikan para kontraktor yang sudah besar an kuat. Tetapi juga memperhatikan pengembang yang menengah dan kecil untuk pemerataan perumahan di seluruh wilayah Indonesia.

Di sisi lain, AHY juga mengajak para pelaku di sektor perbankan, mari kita terus kolaborasi, berbagi dengan mereka yang kurang mampu adalah sebuah ibadah, agama apapun ketika kita mengedepankan semangat untuk menghadirkan pembangunan untuk semua, keadilan dan pembangunan untuk semua, sektor perumahan menjadi sektor yang sangat strategis.

“Oleh karena itu kami lagi mendukung segala langkah singkronisasi, harmonisasi pusat dan daerah, antar kementerian dan lembaga termasuk lintas sektor. Ini penting sekali karena tanpa ini kita bergerak sendiri-sendiri dan kita tidak bisa mencapai tujuan secara efektif. Mudah mudahan FLPP, BSPS, KUR Perumahan dan semua skema lainnya bisa benar-benar membantu dan konkrit hasilnya. Program 3 juta rumah kita sukseskan untuk Indonesia semakin maju dan sejahtera di masa depan,” pungkasnya mengakhiri sambutan.

Selain AHY, turut pula hadir Menteri PKP Maruarar Sirait, Mendagri Tito Karnavian, Gubernur dan Wagub Jatim, Forkopimda Jatim, Wali Kota Surabaya, Dirut PT Semen Indonesia Gresik, pengusaha property yang tergabung dalam wadah REI Jatim, para kontraktor, lembaga perbankan dan sejumlah anggota DPRD Jatim dari Fraksi Partai Demokrat seperti dr. Agung Mulyono dan Arbayanto juga ikut hadir. (pun)

You may also like

Leave a Comment