Ketua Badan Pengurus Lazismu Kab. Gresik Rozaq M.Pd. saat memberikan materi Pengajian dan Pembinaan Karyawan SD Almadany (ft.Istimewa/Red)
SabdaNews.com- Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Pengurus Lazismu Kabupaten Gresik Abdul Rozaq, S.Pd.,MPd.I. saat menjadi pemateri pengajian dan pembinaan guru karyawan SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Kebomas Gresik Sabtu (25/10/2025). Di awal materinya, Rozaq menanyakan apa itu Muhammadiyah? Yang dibawa Kepala SD Almadany, “Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid, bersumber pada Al-Qur‘an dan As-Sunnah” Ujar Lilik Isnawati M.Pd.
Rozaq kemudian merefleksi makna bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah, “bekerja di AUM hakikatnya bukan sekedar profesi, tapi panggilan dan ibadah” Tandasnya. Ia kemudian menukil QS Adh Dhaariat ayat 56 yang artinya Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Jika ada pertanyaan Mengapa kita ada di sini?, rozaq menegaskan niat harus diteguhkan, karena bekerja di AUM adalah bagian dari Dakwah Bil Hal (Dakwah melalui perbuatan/amal nyata) Amal Usaha Muhammadiyah, sambungnya, adalah alat dakwah, dengan bekerja baik di AUM merupakan wujud ibadah dan perpanjangan tangan Persyarikatan untuk mencapai tujuannya. Maksud dan tujuan Muhammadiyah tidak lain adalah menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Rozaq menuturka esensi komitmen harus dipahami, sesuai pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia, komitmen adalah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu, kontrak, atau tanggung jawab. Rozaq menuturkan ada tiga komitmen bermuhammadiyah, pertama Komitmen Ideologi (Ruh), Memahami dan mengamalkan nilai-nilai Muhammadiyah (Al-Islam
Kemuhammadiyahan).
Kedua komitmen organisasi (Wadah) Aktif dan peduli terhadap Persyarikatan (ranting/cabang), bukan hanya AUM. Ketiga komitmen profesional (Amal), Bekerja dengan mutu, integritas, dan hasil terbaik.
Visi profetik diuraikan rozaq bertujuan Khoiru Ummah (Umat terbaik), adanya perintah QS Ali Imron 104 yang artinya Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orangyang beruntung, menjadikan bermuhammadiyah untuk menjadi bagian umat terbaik. Tugas kita di AUM adalah mewujudkan ma’ruf (kebaikan) melalui pelayanan terbaik dan mencegah munkar (keburukan) melalui integritas.
Ia juga menyinggung soal Etos kerja Muhammadiyah, bahwa Etos Kerja Berkemajuan itu meniatkan diri bekerja sebagai guru karyawan AUM dengan prinsip :
1. ITQAN (Profesionalisme dan keunggulan): Bekerja secara optimal, cermat, dan berkualitas tinggi (Excellent), sebagai sabda Rasulullah HR. Tabrani no. 891 yang artinya Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara profesional.
2. AMANAH (Integritas dan Tanggung Jawab), Jujur, dapat dipercaya, menunaikan janji, dan bertanggung jawab atas setiap ttugas. Karena AUM adalah amanah umat, harus dikelola dengan benar.
3. TAJDID (Inovasi dan Pembaharuan), Tidak cepat puas, selalu mencari cara yang lebih baik, efisien, dan efektif (berpikir maju/progresif)
4. KHOIRUNNAS (Kemanfaatan Sosial)
, Setiap hasil kerja harus membawa manfaat dan kemaslahatan terluas bagi masyarakat (Pelayan Umat)
Implementasi dari komitmen dalam bidang Pendidikan adalah mengajar/melayani dengan ikhlas dan standar kualitas tertinggi (Itqan), menjadi teladan akhlak mulia bagi siswa (Akhlakul Karimah), Aktif mengikuti Baitul Arqam/Kajian Al-Islam Kemuhammadiyahan.
Terkait Tantangan yang dihadapi bekerja di AUM antara lain adanya Konflik kepentingan, Rutinitas yang berujung kebosanan dan godaan material. Ia memberikan solusi dari tantangan itu, Menguatkan Diri -Selalu meninjau niat dan berpegang pada Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM), di lingkungan kerja harus terbangun teamwork yang solid, dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan kebenaran (tawāṣaw bi al-ḥaqq WA tawāṣaw bi al-shabr)
Sebagai penutup pada pengajian dan pembinaan itu Rozaq menyampaikan closing statemen yang sentimentil bahwa Komitmen adalah Bukti Cinta Bahwa Muhammadiyah bukan tujuan, melainkan wasilah (sarana) untuk mencapai mardhatillah (ridho Allah), komitmen Bermuhammadiyah berarti kesediaan untuk berkorban, berkarya, dan berjuang demi Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya, spirit al-Ma’un QS. Al Ma’un tentang kepedulian sosial, dan menjadikan AUM ini sebagai tempat terbaik kita mengabdi, berkarya, dan meraih ridha Allah SWT serta tekad di hati Sekali Muhammadiyah, Tetap Muhammadiyah, Sampai Akhir Hayat!. ( Kontributor Mahfudz Efendi/Red)
