Gresik,Sabdanews.com- Tantangan derasnya arus transformasi digital dan globalisasi ilmu pengetahuan, Institut Al Azhar Menganti Gresik mengambil langkah strategis dengan menggelar kuliah tamu internasional (Visiting Lecturer) dalam mata kuliah Metodologi Penelitian. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari senin, 26 Mei 2025, menjadi angin segar bagi sivitas akademika, terutama bagi mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) yang tengah bersiap menghadapi tantangan penelitian modern.
Mengusung tema besar tentang riset di era digital dan pentingnya etika global dalam penelitian, kuliah ini menghadirkan dua pemikir internasional yang sudah berpengalaman di dunia akademik global: Dr. Moses Adeleke dari Al-Hikmah University Nigeria dan Dr. Mohd Kasturi Nor Abd Aziz dari Universiti Malaysia Perlis (UniMAP).
Dalam pemaparannya yang inspiratif, Dr. Moses Adeleke membawakan topik “Reimagining Research: Strategic Approaches in the Era of Digital Transformation”. Ia mengajak mahasiswa untuk tidak lagi melihat penelitian sebagai proses konvensional yang kaku. “Penelitian hari ini menuntut kreativitas dan ketangkasan digital,” ujarnya. Mahasiswa diajak untuk berani mengeksplorasi data digital, memanfaatkan alat bantu berbasis AI, dan menjelajahi dunia publikasi terbuka yang kini menjadi standar global.
Sementara itu, Dr. Mohd Kasturi Nor Abd Aziz hadir dengan pembahasan yang mendalam seputar “Etika Penelitian dalam Perspektif Global.” Ia menekankan bahwa riset bukan sekadar soal metode dan data, tetapi juga soal nilai-nilai yang mendasarinya. “Tanpa etika, ilmu kehilangan maknanya,” tuturnya sambil menekankan pentingnya kejujuran akademik, keadilan terhadap partisipan, dan sensitivitas terhadap perbedaan budaya dalam konteks riset internasional.
Acara yang dikemas secara hybrid ini disambut hangat oleh mahasiswa dan dosen. Muhammad Arifuddin, M.Pd., selaku Ketua Program Studi PAI, menyebut kuliah ini sebagai bentuk nyata dari visi global kampus. “Kami ingin membentuk mahasiswa yang tidak hanya kuat secara akademik, tapi juga punya kesadaran global dan tanggung jawab sosial, ucapnya.
Sementara itu, Dr. Muhamad Arif, M.Pd., dosen pengampu mata kuliah, menilai kuliah ini sebagai bekal konkret bagi mahasiswa. “Kedua narasumber memberikan pandangan yang membuka cakrawala baru, sangat membantu mahasiswa dalam menyiapkan penelitian yang bukan hanya layak secara akademik, tapi juga relevan secara zaman,” katanya.
Kegiatan ini menjadi penanda bahwa Institut Al Azhar Menganti Gresik tak lagi hanya berkiprah di tingkat lokal, melainkan mulai menapaki panggung akademik internasional. Dengan semangat “From Local Wisdom to Global Insight,” kampus ini terus bergerak maju membangun generasi peneliti yang cerdas, etis, dan berwawasan dunia. (Syafik Hoo)