SabdaNews.com – Dinas pendidikan Jatim terkesan melakukan pembiaran atas keluhan wali murid di SMA Negeri 1 Kedungwaru Kabupaten Tulungagung terkait mahalnya seragam sekolah yang dibebankan kepada para siswa baru.
Sebagaimana diketahui, harga paket seragam dan atribut SMA Negeri 1 Kedungwaru, Tulungagung itu sebesar Rp 2.360.000 untuk siswi berjilbab. Tak ayal para wali murid pun mengeluh dan mengadu di media sosial sehingga menjadi viral.
Bahkan keluhan wali murid tersebut terdengar juga oleh DPRD Jatim. Anggota Komisi E DPRD Jatim Mathur Husyairi mendesak agar kepala dinas pendidikan Aris Agung Paewai mundur dari jabatannya meski baru beberapa hari menjabat jabatan kursi basah tersebut.
“Lebih baik segera mengajukan pengunduran diri dari jabatannya ke gubernur, mengingat dia kan anak buah gubernur. Mengawali tugasnya sebagai kepala dinas pendidikan harusnya menunjukkan kinerja yang bagus. Bukan malah menimbulkan polemik atau masalah di tingkat bawah. Urusan SMA/SMK itu kewenangan provinsi,” tegas politikus asal Bangkalan Madura, Minggu (23/7/2023).
Anggota Fraksi PKS, Hanura dan PBB ini menjelaskan bahwa masalah seragam sekolah sangatlah riskan sekali sehingga menimbulkan kegundahan di tingkat bawah.
“Jangan buat kebijakan yang menimbulkan keresahan. Sosok kepala dinas pendidikan Jatim yang baru ini telah melakukan keteledoran hingga mencuat kasus seragam mahal di Tulungagung,” ungkap vokalis Komisi bidang Kesra DPRD Jatim ini.
Ia juga menunjukkan sebuah foto kuitansi yang menunjukan harga seragam salah satu sekolah di Kabupaten Tulungagung yang menjadi viral di media sosial. Sebab, total harga seragam sekolah ditambah atribut mencapai Rp 2,36 juta sehingga dikeluhkan oleh salah seorang wali murid.
Dalam foto kuitansi itu, nominal Rp 2,36 juta merupakan harga untuk 10 macam seragam. Rinciannya, 1 stel kain seragam abu-abu putih Rp 359.400, 1 stel kain seragam pramuka Rp 315.850, 1 stel kain seragam batik Rp 383.200, 1 stel kain seragam khas Rp 440.550, jas almamater Rp 185.000, kaos olahraga Rp 130.000, ikat pinggang Rp 36.000, tas sekolah Rp 210.000, atribut Rp 140.000 dan jilbab Rp 160.000. Disebutkan juga paket seragam itu masih dalam bentuk kain dan belum dijahit.
Dalam salah satu unggahan di akun resminya, sekolah bersangkutan, yaitu SMA Negeri 1 Kedungwaru menyatakan,”Untuk diketahui bersama bahwa sekolah tidak mewajibkan / tidak mengharuskan / tidak memaksa membeli seragam jika harga memang terlalu mahal bisa membeli di toko seragam lain”. (pun)