Home GaleriLPPNU GRESIK : Musik LESUNG KETAN MAPAN HUBBUL WATHON Ramaikan di HARI TANI NASIONAL KE-63 Tahun 2023

LPPNU GRESIK : Musik LESUNG KETAN MAPAN HUBBUL WATHON Ramaikan di HARI TANI NASIONAL KE-63 Tahun 2023

by Redaksi

GRESIK, SabdaNews.com- Perkembangan mekanisasi dan teknologi pertanian melesat cepat bak busur panah. Walaupun demikian Transformasi pertanian tidak lepas dari pijakan awal tentang teknologi pertanian itu sendiri yakni teknologi tradisional ke teknolgi modern. Salah satunya adalah teknologi tradisional penumbuk padi yang bernama LESUNG. Alat ini dari kayu bentuknya panjang dengan ukuran panjang 2.5 meter, lebar 0,6 meter, dengan kedalaman lubang 0.4 meter. Di dalam alat yang bernama lesung ini kulit gabah (sekam, merang) di pisahkan dengan cara di tumbuk alu berupa tongkat tumpul dari kayu sehingga muncullah beras.

Lesung di kenal di dunia pertanian nusantara tidak sekedar sebagai teknologi penumbuk padi semata namun realitas antropologis dimana umumnya masyarajat jawa tidak bisa memisahkan hidupnya dengan padi yang ditumbuk di lesung menjadi beras dimasak jadi nasi menjadi makanan pokok. Tradisi di desa-desa setiap menjelang subuh terdengar bunyi ujung alu dengan lesung, para ibu tengah menumbuk pagi, menyiapkan makanan bagi keluarga dan ada yang sebagian hasil tumbukanya berupa beras setelah subuh di jual ke pasar.  Dalam mitologi jawa bunyi lesung membuat Roro Jonggrang terselamatkan dari anaknya sendiri, Bandung Bondowoso yang bernafsu hendak menjadikanya istri.

Tentang Lesung, Muzarodin Ketua Cabang Lembaga Perkemangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Gresik bertutur : “Leluhur kita membuat Lesung dengan bentuk seperti perahu kecil tidak sekedar menjadi alat tumbuk padi semata, namun ada nilai filosinya antara lubang lesung dengan alu penumbuk berkolabarasi mengahsilkan sesuatu yang bernilai, punya nilai ekonomi, punya nilai interaksi sosial, punya nilai kegotong royongan, punya nilai kesenian dengan bunyi yang di timbulkan”.

Bisa kita lihat kalau lesung dan alu dimainkan oleh beberapa orang dalam menumbuk padi, di tengah menumbuk terjadi komunikasi berbincang antar penumbuk (sesama tetanggah) bersenda gurau dan berbagi cerita, tradisi menumbuk padi secara berjama’ah dengan teknologi lesung di sebut kothekan.
Kearifan lokal masyarakat desa semacam ini lah menjadi harmoni hubbul wathon minal iman, pungkas Muzarodin yang sering di panggil Bang Jarod.(20/9/2023)

Dalam membangun spirit kader pernggerak pertanian Nahdlatul ulama sekaligus peringatan Hari Tani Nasional Ke-63 Tahun yang diadakan pada minggu 24 september 2023 di Taman Teknologi Pertanian Gresik. Bang Jarod juga menyampaikan, bahwa PC.LPPNU Gresik dan Panitia MKP2NU menghadirkan LESUNG KETAN MAPAN HUBBUL WATHON dari Desa Dalegan Panceng.

Kehadiran Lesung tersebut tidak sekedar sebagai simbul pertanian semata namun juga sebagai bukti kecintaan Patani Nahdlatul Ulama terhadap Tanah Air karna petani tidak bisa di pisahkan denga Tanah sebagai Lahan dan Air sebagi sumber kehidupan dalam MENJAGA NKRI dari KRISIS KETAHANAN PANGAN,” tandas bang jarod.  KETAN MAPAN itu sendiri singkatan dari Kelompok Tani Nahdliyin Maju Produktif Andalan. alias kelompok taninya LPPNU Gresik.

selain itu juga berjumpa dengan Ibu Mahmudah selaku kordinator Musik Lesung Ketan Mapan Hubbul Wathon, dia mengatakan : ” Selagi wong urip isik butuh mangan berarti wong tani isik dibutuhno, Ayooo semangat kegotong royongan dan saling mengisi, Ayooo semangat Kothekan Lesung menjadi inspirasi kita bersama dalam menjaga kesuburan tanah dan bertani dengan sunggu-sunggu, semoga pemerintah memahami keluh kesah kita sebagai petani dan kebijakanya berpihak pada petani”, tegas Mahmudah (Syafik Hoo/Red)

You may also like

Leave a Comment