SabdaNews.com – Masalah pemenuhan kebutuhan dasar baik terkait pendidikan dan layanan kesehatan nampaknya masih mendominasi keluhan yang disampaikan oleh warga Kota Surabaya. Hal itu juga terungkap saat anggota DPRD Jatim asal Dapil Surabaya Blegur Prijanggono melaksanakan reses I Tahun 2024 di RW 03 Sidosermo Kecamatan Wonokromo di Kota Surabaya yang menjadi daerah basis suara politikus Partai Golkar pada Pileg 2024 lalu.
“Problem yang banyak dikeluhkan warga Surabaya adalah terkait masalah sistem zonasi sekolah, pembiayaan sekolah, dan tenaga kerja. Namun ada angin segar dari pemerintahan baru Prabowo-Gibran yang berecana akan mengilangkan sistem zonasi. Sebagai wakil rakyat tentu saya berharap rencana tersebut benar benar direalisasikan pemerintahan yang sekarang ini,” ujar Blegur Prijanggono, Selasa (26/11/2024).
Wakil ketua DPRD Jatim ini menegaskan bahwa pencabutan sistem zonasi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) sangat membantu dan meringankan beban masyarakat khususnya yang tinggal di perkotaan sehingga diyakini pemerintah pusat juga sudah memiliki solusinya.
“Kalau di pandangan kami, solutifnya adalah yang pertama, menambah jumlah sekolah negeri atau menyatarakan sekolah sekolah swasta dengan sekolah negeri. Sehingga pilih negeri karena murah, dan pilih swasta karena lebih mahal itu tidak begitu. Pemerintah pusat dan daerah untuk menfasilitasi mencerdaskan anak bangsa,” tegas Blegur.
Sedangkan untuk masalah bidang kesehatan, lanjut Blegur di provinsi Jawa Timur juga akan ada peningkatan layanan kesehatan di rumah sakit milik provinsi melalui APBD Jatim 2025, bukan hanya menyangkut penambahan alat yang canggih tetapi untuk sistem penanganan pasien juga harus ditingkatkan.
Dalam reses di kawasan Pondok Pesantren Sidosermo, Blegur mendapat cukup banyak aspirasi. Diantaranya menyangkut kebutuhan mobil ambulance, ziarah wali, seragam jamaah tahlil, pelatihan keterampilan bagi anak anak muda, sound sistem portabel, hingga harapan sistem zonasi sekolah segera dicabut pemerintah.
yai
“InsyaAllah, Pak Blegur terpilih kembali menjadi anggota DPRD Jatim Itu berkat doa jamaah tahlil ibu ibu, Makanya program ziarah wali kalau bisa dilanjutkan. Selain itu, kalau bisa difasilitasi pelatihan keterampilan bagi anak anak karangtaruna atau fatayat yang tak lagi melanjutkan sekolah, agar mereka bisa memiliki keterampilan dan modal kerja,” ujar Nyai Hj Mas Aminah.
Ketua RW 03 Kelurahan Sidosermo, Wibowo juga berharap aspirasi yang disampaikan warganya bisa difasilitasi dan direalisasikan oleh Pak Blegur. Mengingat, di periode lalu beliau juga sudah banyak membantu warga. Sehingga pada Pileg 2024 lalu, warga disini kembali memilih Pak Blegur pada Pileg 2024.
Menanggapi aspirasi dari warga, Blegur Prijanggono pertama tama mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dari warga Sidosermo pada Pileg lalu sehingga bisa terpilih kembali menjadi anggota DPRD Jatim periode 2024-2029. Bahkan ia mendapatkan bonus karena puteranya juga terpilih menjadi anggota DPRD Kota Surabaya di periode ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya dirinya harus bisa memperjuangkan aspirasi warga Sidosermo yang notabene tetangga kampung sendiri.
“Untuk bantuan mobil ambulance, insyaAllah bisa diajukan asal yang mengajukan itu atas nama lembaga berbadan hukum seperti yayasan pondok pesantren. Sedangkan untuk bantuan sound sistem portabel, insyAllah dalam waktu dekat bisa diambil untuk kebutuhan RT dan jamaah tahlil ibu-ibu,” katanya.
Sementara untuk bantuan seragam jamaah tahlil ibu-ibu, kata Blegur, pakai parikan ‘Ikan sepat ikan gabus, lebih cepat lebih bagus’, jadi langsung dibantu dana saat ini juga. Kemudian untuk pelatihan keterampilan anak anak muda akan didatangkan instruktur yang dibutuhkan langsung dan gratis.
“Jadi tinggal dikoordinir, pelatihan apa yang diprioritaskan terlebih dulu, lalu pesertanya berapa, bisa menggunakan balai RW sebagai lokasi pelatihan berlangsung selama 2 hari tidak dipungut biaya. Nanti secara berkala ganti pelatihan keterampilan lain yang dibutuhkan anak anak muda disini,” ungkap Bopo sapaan akrab Blegur Prijanggono.
Begitu juga dengan program ziarah wali lima, kata Blegur tinggal dikoordinir berapa bus yang dibutuhkan dan kapan pelaksanaannya. Namun pihaknya menyarankan lebih baik awal tahun 2025 saja karena sebentar lagi memasuki bulan Desember banyak orang pergi berwisata sehingga arus lalu lintas ramai dan banyak terjadi kemacetan sehingga perjalanan menjadi kurang nyaman.
“Yang penting itu warga tetap rukun dan kompak. Saya bersama keluarga hanya mohon doanya saja supaya tetap diberikan Allah kesehatan sehingga bisa menjalankan amanah dengan baik dan bisa bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (pun)
Blegur Prijanggono :B