Akibat Gorong Gorong Sluis Amburk. IP3A Tirto Rejo Lamongan Desak BBWS Bengawan Solo Segera Perbaiki
SabdaNews.com – Memasuki musim kemarau, ribuan warga Lamongan yang ada di wilayah Kecamatan Karangbinangun mengeluhkan kesulitan memenuhi kebutuhan air untuk lahan pertanian dan tambak mereka. Sebab daerah irigasi Bengawan Jero tersumbat akibat gorong gorong sluis Desa Palangan ambruk.
Ironisnya lagi, walaupun masyarakat yang tergabung dalam Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) Tirto Rejo daerah irigasi Bengawan Jero Kabupaten Lamongan bersama TPOP Provinsi Jatim sudah mencoba memperbaiki secara manual namun belum membuahkan hasil.
Dampaknya, sekitar 1300 hektar lahan persawahan dan tambak terancam gagal panen karena tak dapat memenuhi kebutuhan air.
“Wilayah yang terdampak itu ada di Desa Palangan, Mayong, Sugihwaras dan Candi Tunggal Kecamatan Karangbinangun,” kata Kodrat Sunyoto anggota DPRD Jatim dapil Lamongan – Gresik, Jumat (30/6/2023).
Politikus Partai Golkar ini mengaku banyak mendapat keluhan dari masyarakat terdampak, lantaran mereka terancam gagal panen jika persoalan ini tak segera tertangani atau ada solusi secepatnya dari pihak terkait.
“Masyarakat terdampak berharap Balai Besar Wiayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo segera turun tangan,” kata Kodrat Sunyoto.
Bahkan jika BBWS Bengawan Solo tak mampu karena terbentur anggaran, IP3A Tirto Rejo siap membantu asal diberikan ijin untuk membongkar dan membaiki bong yang ambruk tersebut.
“Surat permohonan penanganan ke BBWS Bengawan Solo itu juga diketahui bersama Kadis PU SDA Pemkab Lamongan Gunadi diajukan pada 14 Juni lalu,” jelas Kodrat Sunyoto.
Ia juga akan berkordinasi dengan dinas terkait di lingkungan Pemprov Jatim maupun dengan teman-teman anggota Fraksi Partai Golkar di DPR supaya bisa mendorong BBWS Bengawan Solo segera turun tangan menangani sluis di Desa Palangan yang ambruk dan tersumbat.
“Kalau tak segera ditangani maka ada 1300 hektar lahan pertanian dan tambak yang terancam gagal panen karena kekurangan air. Padahal selama ini daerah daerah terdampak itu dikenal sangat produktif di sektor pertanian,” pungkasnya. (tis)