KAI dan Pemda Harus Cari Solusi Agar Pintu Perlintasan Kereta Tak Renggut Korban Jiwa

by Redaksi

SabdaNews.com – Peristiwa tewasnya satu keluarga akibat tertabrak kereta api di perlintasan rel tanpa palang pintu di Kabupaten Pasuruan beberapa hari lalu  membuat miris Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Ia berharap peristiwa tragis yang terjadi saat pergantian Tahun Baru 2023 itu menjadi pemicu agar PT KAI dan pemerintah daerah menemukan solusi untuk mengurangi kecelakaan di perlintasan sebidang jalur kereta api.

“Saya minta permasalahan ini didiskusikan bersama antara Pemkab setempat dan PT KAI, sehingga menemukan solusi untuk meminimalkan korban kecelakaan di perlintasan kereta api,” kata LaNyalla, Rabu (4/1/2023).

Menurut LaNyalla, perlu dibahas pula pengaturan lintasan KA di jalur yang berbahaya. Sebab, jika tidak jalur perlintasan kereta api sebidang akan selalu disalahgunakan dan bisa memakan korban.

“Sebenarnya lintasan KA sudah ada peraturannya. Tentu hal itu yang harus dikedepankan, namun tidak merugikan masyarakat sekitar maupun yang biasa melintas,” paparnya.

Pria asal Bugis yang besar di Surabaya itu mendorong PT KAI mengecek perlintasan kereta yang tidak ada palang pintunya di seluruh wilayah Jatim. Upaya itu penting agar memberikan rasa aman kepada para
pengguna jalan raya. Mengingat,
kerawanannya yang sebabkan sering terjadi kecelakaan.

“Setiap perlintasan kereta api harus dilengkapi dengan pintu perlintasan dan rambu-rambu sebagai penanda. Wilayah perlintasan pun wajib dilengkapi dengan lampu penerangan yang cukup,” harap LaNyalla.

Sebagaimana diketahui, Sabtu (31/12/2022) pukul 19.00 WIB, satu keluarga asal Kelurahan Kebonsari, Kabupaten Pasuruan, Jatim meninggal dunia akibat ditabrak KA Tawangalun di perlintasan Rejoso, Kabupaten Pasuruan.

Kelima korban adalah Muhammad Said (40), istrinya Mina Komariyah (33) dan tiga anaknya Anisah Choiril Waro (12), Atikatul Himmah (7) dan Muhammad Faizin (4). Sementara putra sulungnya, M Soleh Marzuki (15) yang sedang menimba ilmu di pesantren kini menjadi anak yatim-piatu.(pun)

You may also like

Leave a Comment