GRESIK,SabdaNews.com – Siapa sangka Desa Balongtunjung, yang terletak disebelahnya selatan Sungai Kali Lamong, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik terus berbenah sejak dipimpin oleh kades Eko Budianto yang dilantik 2019 lalu, sejumlah terobosan dibuat agar warganya semakin berdaya dan makmur. Desa yang 90% penduduknya bertani dan ibu ibu ikut mengerjakan sawah, tentunya untuk musim tertentu pendapatan menurun dan bahkan tidak ada sama sekali.
Karena pergaulan yang cukup lama di Surabaya, maka beberapa perguruan tinggi diajak sharing, bahkan mendampingi masyarakat untuk lebih sejahtera, tercatatat ada Universitas Ciputra dan Universitas Wijaya Kusuma yang sudah turun hadir didesa tersebut.
Beberapa tenaga terampil sengaja diundang untuk memberikan pelatihan bagi ibu ibu, biar ada kesibukan di rumah dan sekaligus bisa menghasilkan uang adalah mendatangkan pelatih membatik, beberapa orang yang di datangkan diantaranya Henny atau Amik untuk batik jumput dan sibori, serta pembatik tulis pakai canting.
Ketua PKK Desa Balongtunjung, Sri Wahyuni merasa bergembira bisa memberikan keterampilan bagi warga desanya, hal ini semata untuk meningkatkan kualitas hidup bagi warganya untuk lebih sejahtera. ” Batik yang kami hasilkan pernah kami pamerkan di PRJ Jakarta, dipamerkan di ajang Dekranasda Fest 2025, dan untuk lokal sudah dipakai seragam bagi guru TK se kecamatan dan juga seragam ASN se kecamatan, harapan kami bisa dijadikan seragam untuk anak sekolah namun kami mengalami keterbatasan tenaga dan modal”, terang Sri Wahyuni, Rabu (17/09/2025)
Batik khas dari Desa Balongtunjung ” Srigati” yang sudah diproduksi : batik jumput, batik sibori, batik cap, batik tulis. Sementara untuk meningkatkan hasil panen sendiri, PKK sudah membuat sambel yang di kemas dengan wadah kaleng, bahkan sudah ada sertifikat halal, barang sudah dipajang di toko waralaba se Jatim bahkan hingga ke Bali.
Kepala Desa Balongtunjung , Eko Budianto berharap bisa menaikkan seluruh warganya untuk bisa hidup lebih sejahtera. ” Bagi kami, pelatihan keterampilan bagi warga masyarakat kami, pasti akan kami utamakan, pembangunan fisik juga tetap kami lakukan dengan manajemen terbuka dan melibatkan warga,” papar Eko. (gus/Red)
