Oleh : H. Ahmad Zaini Alawi, SE,. MM.
“Menulislah, jika kau tak menulis, maka kau akan hilang dari pusaran sejarah dan peradaban manusia. Menulis dapat menajamkan pikiran dan melembutkan perasaan”.
Pada dasarnya, sedekah merupakan sesuatu yg diberikan oleh seseorang kepada orang lain, dgn maksud untuk membantu dan berdasarkan karena Allah subhanahu wa ta’ala. Sedekah jariyah atau pemberian yg bisa memberikan pahala secara terus menerus bagi orang yg melakukannya.
Kebanyakan manusia mengira, bahwa bentuk dari sedekah tersebut, hanya berdasarkan pada materi saja atau mungkin harta kekayaan yang dimiliki seseorang. Namun dalam Islam, untuk melakukan sedekah, tidak perlu menggunaan harta saja. Banyak sekali hal lain yg bisa bernilai sebagai sedekah jariyah.
Banyak ragam bentuknya, sehingga sedekah bisa dilakukan oleh siapa saja, dengan kemampuan yabg dimilikinya. Bukan hanya sedekah berupa uang dan barang saja yg terhitung amal jariyah. Menulis, juga amal jariyah, jika tulisan itu mampu merubah orang lain menjadi lebih bersemangat, bahagia, dan termotivasi untuk berbenah diri menjadi pribadi yang lebih baik. Itulah yang disebut dgn “Menulis Jariyah.”
Bersedekahlah, dengan apa yang kita bisa dan mampu, kalau bisanya menulis yah menulislah, kalau bisa dengan harta ya dengan harta, pokoknya bersedekah walaupun hanya lewat sebuah kalimat yang bisa menginspirasi dan memotivasi orang lain, karena bersedekah akan menjauhkan kita dari mala bahaya. Apalagi menulis dari hati, jika diniatkan untuk kebaikan dan memberikan manfaat, bisa saja menjadi ladang sedekah kita.
Selain sarana menyampaikan pesan, tulisan juga dapat menjadi sarana menyebarkan kebaikan. Semakin inspiratif sebuah tulisan, semakin banyak ilmu yg terkandung di dalamnya. Tentu, pahala akan terus mengalir ke pembuat tulisan tersebut.
Sedekah tersebut, yang akan terus mengalir selamanya. Itulah hukum alam. “GIVE AND GET”. Hukum Tarik Menarik dalam ruang kehidupan, sebab menulis yang baik adalah energi positif. Apalagi jika tulisan itu, baik dalam bentuk buku cetak, buku digital, artikel, jurnal, majalah, dan lain sebagainya, dapat dibaca oleh banyak orang dan tersebarluaskan, tentunya tulisan tsb, akan menjadi tulisan yg terus tetap menghidupkan penulisnya, meskipun ia telah tiada.
Kegiatan menulis, tidak semua orang bisa melakukannya, sebab membutuhkan banyak faktor pendukung dan penguat. Termasuk berfikir dan menuangkan suatu ide tertentu. Untuk menuangkan ide-ide atau gagasan ke dalam sebuah karya tulis, tentunya perlu pengorbanan.
Penulis harus meluangkan waktu dan juga menuangkan isi pikirannya, hingga lahir suatu karya yang luar biasa. Karena memerlukan pengorbanan inilah, maka terkadang orang enggan untuk menulis. Akan tetapi, bukan berarti dgn menulis akan menjadi repot dan melelahkan, justru dgn membiasakan menulis tsb, akan muncul ide-ide segar dan wawasan pengetahuan yabg akan semakin berkembang, serta penguatan energi positip akan lebih terjaga.
Bahkan, ada sebagian orang yg menjadikan menulis sebagai hobi di tengah kesibukannya yang luar biasa. Karena ternyata, salah satu manfaat dari menulis seperti dilansir Journal of Consulting and Clinical Psychology, “orang-orang yang senang menulis, pada umumnya memiliki kondisi mental yang lebih sehat, daripada mereka yang tidak memiliki kebiasaan tsb”.
Kesehatan mental, tentunya akan memberi rangsangan yg positif pada tubuh.
Semoga siapa saja yg menulis dengan media apa saja, walaupun kita tidak pernah tahu siapa yang membaca tulisan kita, insya Allah akan menjadikan terbukanya pintu-pintu kebaikan, dan juga memanjangkan tali silaturahmi.
Kita harus bersyukur, jika ada orang yang menshare karyanya lewat tulisan, karena bisa saja itu adalah tanda kasih sayangnya kepada kita. Bukankah dengan gratis dapat membaca apa yang tertuang dalam sebuah tulisan yg dishare, tapi awas juga jangan asal share tulisan. Tulisan yang dibuat atau yang kita share tentunya harus dapat dipertangungjawabkan.
Selamat berkarya dan bersedekah lewat tulisan, dan jangan lupa bagikan tulisan kita pada orang lain, karena tulisan sehebat apapun, jika disimpan untuk sendiri, ibaratnya mutiara yang kita simpan di tempat yang gelap, terkunci rapat dan dinikmati oleh sendiri saja, bukankah lebih baik berbagi sehingga akan lebih barmanfaat.
Semoga tulisan-tulisan ini menjadi sedekah jariyah. Sebarkanlah jika bermanfaat, insya Allah, engkau pun telah berinvestasi dalam kebaikan.
Ada riwayat dari Sahabat Nabi yang bernama Uqbah bin ‘Amru bin Tsa’labah Al Anshariy Al Badriy atau masyhur dgn nama Abu Mas’ud Al Anshari Radhiyallahu Anhu (wafat 40 H / 660 M di Kufah Iraq)
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
Man dalla ‘alaa khoirin falahu mitslu ajri faa’ilih
“Barangsiapa menunjukkan (manusia) kepada kebaikan, maka ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang melakukannya”. (HR. Imam Muslim rahimahullah wafat 875 M di Naisabur Iran)
Hadis tersebut, juga memiliki penguat sbg berikut : dalam kitab Sunan Abu Daud, kitab Sunan Tirmidzi, kitab Musnad Ahmad bin Hambal rahimahumullah.
Wallahu a’lam. By Al-Faqir Ahmad Zaini Alawi Semoga bermanfaat !! H. Ahmad Zaini Alawi, SE,. MM. Anggota Lembaga Pendidikan, Pelatihan dan Dakwah (LP2D) IKAPETE Kabupaten Gresik periode 2022 – 2026. Khodim Jama’ah Sarinyala Kabupaten Gresik (Syafik Hoo)