Gus Fawait : Tidak Apa-apa, Saya Maafkan
SabdaNews.com – Aksi perusakan terhadap banner dan baliho bakal calon bupati Jember Muhammad Fawait dan bakal calon wakil bupati Anang Hermansyah di sejumlah titik di wilayah Jember menuai berbagai kecaman. Pasalnya hal tersebut dinilai telah merusak iklim demokrasi di Indonesia khususnya di Jember.
Ketua DPC Partai Garuda Kabupaten Jember Rio Christiawan mengatakan bahwa pihaknya yang bertanggungjawab atas pemasangan banner dan baliho tersebut. Mengingat di pilkada Jember mendatang Partai Garuda sudah mengeluarkan rekomendasi untuk Gus Fawait dan Anang Hermansyah sebagai bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Jember.
“Semula kalau satu, dua saja kami kira tak masalah adanya perusakan tersebut. Namun, setelah kami ganti dengan yang baru ternyata gambarnya kembali dirusak. Bahkan, tersebar di sejumlah titik di Jember. Misalnya di wilayah Sumbersari yang banyak mengalami kerusakan,” beber Rio, Sabtu (30/3/2024).
Ia mengakui pihaknya sudah berkoordinasi dengan DPP Partai Garuda atas peristiwa perusakan tersebut.
“Kami ini bagian dari koalisi parpol pengusung Prabowo-Gibran yang tentunya kami juga bagian dari peserta Pemilu 2024 ini. Kami punya hak demokrasi untuk memberikan dukungan di Pilkada serentak salah satunya di Jember. Jika masih ditemukan adanya pelanggaran ini, DPP Partai Garuda tak segan akan melaporkan di Mabes Polri,” tegasnya.
Bagi partai Garuda, lanjut Rio, perusakan banner atau gambar paslon kepala daerah Gus Fawait- Anang Hermansyah tersebut adalah sebuah kejahatan terstruktur, sistematis dan masif (TSM) yang akan merusak iklim demokrasi di Jember.
Terpisah, bakal calon bupati Jember Gus Fawait menanggapi aksi perusakan gambarnya saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya memaafkan atas peristiwa tersebut.
“Justru saya minta maaf jika gambarnya kurang bagus sehingga tidak enak dipandang mata,” ujar politikus Partai Gerindra ini.
Pria yang juga ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Timur ini mengatakan pihaknya menghimbau kepada seluruh kader Laskar Sholawat Nusantara (LSN) untuk tetap menjaga diri dan tidak mudah terpancing atas perusakan tersebut.
“Kebetulan ini bulan ramadhan sesuai slogan kita, diejek dan dihina disholawati saja. Saya sekali lagi memaafkan dan saya meminta maaf kalau kurang berkenan atas gambar saya tersebut,” pungkas Gus Fawait sapaan akrabnya. (pun).