BLITAR.SabdaNews.com – Framing negatif terhadap pondok pesantren yang disiarkan oleh salah satu stasiun tv swasta dan para buzzeer membuat Muhammad Iqdam Kholid yang akrab disapa Gus Iqdam prihatin. Pengasuh majelis Sabilut Taubah itu menilai konten yang disajikan tersebut jauh dari kebenaran dan sarat dengan fitnah.
Gus Iqdam pun mengajak Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN), sebagai perkumpulan Jurnalis berbasis Nahdlatul Ulama untuk berkolaborasi menyajikan fakta yang faktual tentang pondok pesantren agar menjadi literasi bagi masyarakat umum memahami dunia pesantren dengan baik.
“Apa yang sudah dilakukan Forkom Jurnalis Nahdliyin dalam menebarkan narasi positif tentang NU dan pondok pesantren patut kita dukung. Semoga ini menjadi amal jariyah panjenengan semua,” kata Gus Iqdam, dalam pengajian rutin jamaah Majelis Taklim Sabilut Taubah, Senin (3/11/2025) malam.
Di depan ribuan jamaah yang hadir di markas Sabilut Taubah dan jutaan followers-nya di media sosial, Gus Iqdam mengungkapkan dirinya ikhlas menjadi sasaran framing negatif para buzzer. Tapi ia tidak terima bila yang menjadi sasaran buzzer itu para kiai-kiai yang zuhud dan ikhlas.
Ia menyontohkan framing negatif yang disiarkan salah satu televisi swasta yang menyerang KH. Anwar Manshur pengasuh pesantren Lirboyo Kediri. Gus Iqdam menyebut itu sungguh tindakan yang keterlaluan, sebab KH. Anwar Manshur adalah sosok yang alim dan zuhud.
“Kalau Iqdam yang dihina, saya ikhlas. Mungkin itu cara mereka mendapatkan rejeki, saya maafkan. Tapi kalau ulama alim dan zuhud seperti Mbah Yai Anwar Manshur yang dihina, saya tidak terima. Untung saja, para santri diajarkan untuk bersikap akhlakul karimah sehingga kemarahannya terkendali,” ujar pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II Blitar itu.
Ketua Umum FJN, Muhammad Didi Rosadi mengungkapkan sosok Gus Iqdam ini sangat fenomenal. Ia kiai muda yang diidolakan jutaan masyarakat. Kendati dakwahnya ringan tanpa menggurui namun membuat sosoknya bisa diterima masyarakat dari berbagai kalangan.
Pria yang akrab disapa Diday ini melanjutkan, meski dakwahnya kerap diselingi guyonan. Namun dalam ceramahnya, Gus Iqdam selalu diisi dengan ngaji kitab kuning. Diday menambahkan, Gus Iqdam sosok luar biasa, ia kiai muda yang populer saat ini. Kehadirannya selalu dinanti masyarakat, termasuk anak muda.
“Ia bukan sekedar ulama tapi juga influencer yang mengajak kebaikan dan menjauhi kemaksiatan tanpa menggurui. Sosoknya menginspirasi banyak orang, karena itu FJN memberi apresiasi Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2025 kepada Gus Iqdam,” pungkas Diday. (pun)
