SabdaNews.com – Nasib guru yang selama ini terpinggirkan menjadi perhatian calon bupati Jember Muhammad Fawait jika dipercaya memimpin Jember 5 tahun kedepan. Bahkan Gus Fawait sapaan akrabnya ingin memastikan kesejahteraan guru di Jember megkat.
Politikus Partai Gerindra ini mengatakan selama ini aspirasi para guru jarang sekali didengar oleh pembuat kebijakan sehingga kesehateraan mereka tak kunjung membaik.
“Guru itu tuntutannya banyak, namun aspirasnya jarang sekali direalisasikan oleh pengambil kebijakan. Ini miris sekali yang terjadi seperti sekarang ini, khususnya di Jember, ” kata Gus Fawait, Senin (21/10/2024).
Menurut Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini, banyaknya tuntutan tersebut diantaranya adalah banyaknya administrasi yang menambah beban kerja para guru.
“Guru dituntut bisa banyak hal dalam waktu singkat, tanpa dipahami oleh pengambil kebijakan, ” jelas calon bupati Jember nomor urut 2 ini.
Tak hanya itu, lanjut Gus Fawait, suara guru selama ini juga jarang dilibatkan dalam pengambil kebijakan tentang nasib guru itu sendiri.
“Selama berbicara kesejahteraan, guru selalu tak pernah didengar dan tak pernah diajak untuk membahas kesejahteraan mereka oleh pembuat keputusan. Guru hanya menerima apa yang sudah diputuskan pengambil kebijakan, “s bebernya.
Melihat realitas kondisi miris kesejahteraan guru tersebut, Gus Fawait akan membuka ruang selebar-lebarnya untuk mendengar aspirasi guru jika nantinya dipercaya oleh masyarakat menjadi bupati Jember.
“Saya luangkan waktu saya untuk mendegar aspirasi guru dan bahkan mengambil kebijakan bersama untuk kesejahteraan guru,” jelastnya.
Melalui program bupati mendengar guru, kata Gus Fawait, pihaknya berharap mampu menciptakan ruang dialog rutin antara bupati dan guru di Jember.
“Tujuannya, untuk mendengar aspirasi, keluhan dan berbagai masukan dari guru terkait dunia pendidikan,” pungkasnya. (pun)