LUMAJANG.SabdaNews.com – Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jawa Timur Muhammad Fawait berharap BUMD milik pemerintah provinsi Jawa Timur ikut berperan dalam menyelesaikan masalah kemiskinan.
Politikus yang akrab disapa Gus Fawait itu menilai, BUMD perbankan, seperti Bank Pembamgunan Daerah Jawa Timur dan BPR Jawa Timur bisa membantu pengentasan kemiskinan di Jawa Timur.
“Ketika tadi sosialisasi di Lumajang memang masyarakatnya rata-rata petani, UMKM dan pelaku sektor informal (PKL) ini mereka mempunyai keterbatasan dan kendala yaitu akses modal,” ujarnya usai memberikan sosialisasi peraturan daerah tentang Penyertaan Modal di Lumajang, Sabtu (15/4/2023).
Harusnya, kata Fawait, BUMD sektor keuangan, seperti Bank Jatim, BPR Jatim, dan Jamkrida turut juga membantu masalah akses permodalan bagi UMKM maupun petani.
“BUMD Jatim, BPR Jatim, Jamkrida termasuk Bank Jatim ini harus satu frekuensi dengan visi misi gubernur, dengan keinginan gubernur untuk mengurangi angka kemiskinan,” katanya.
Sebab, jika melihat data kemiskinan di Jatim masih melebihi nasional. Tidak salah bila BUMD sektor keuangan hadir untuk menyelesaikan masalah kemiskianan melalui bantuan modal sektor UMKM dan petani.
Pria yang juga bendahara DPD Partai Gerindra Jatim ini akan meminta anggota Fraksi Partai Gerindra, terutama yang ada di Komisi C untuk mengawal kinerja penyaluran kredit Bank Jatim dan BPR Jatim untuk sektor informal.
“Kami akan melihat seperti apa akses kredit bank Jatim, BPR Jatim yang diberikan di sektor pertanian, UMKM dan informal yakni para PKL,” ungkap Fawait.
Ia tak menampik jika BUMD mencari keuntungan merupakan suatu keniscayaan Namun, ikut serta bersama Pemprov Jatim untuk sebuah perjuangan pengentasan kemiskinan juga merupakan tujuan yang mulia.
“Bank Jatim, BPR Jatim punya PAD yang tinggi kami senang. Tetapi kami jauh lebih senang apabila Bank Jatim, BPR Jatim benar-bener satu frekuensi dengan gubernur untuk memberikan perhatian khusus kepada pelaku UMKM sektor informal seperti PKL, pedagang kelontong, dan juga petani,” harap Fawait.
“Kami berkeyakinan apabila petani, pelaku UMKM, pelaku informal seperti PKL ini belum bisa mengakses permodalan dengan baik maka kemiskinan di Jatim akan sangat sulit diurai,” pungkas Gus Fawait. (tis)