Erma Susanti : Kemiskinan Masih Menjadi Persoalan Serius di Jatim 

by Redaksi
logo Sabdanews oke

SabdaNews.com – Persoalan kemiskinan masih menjadi masalah serius Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Hal ini disampaikan, Erma Susanti anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur usai Paripurna Penyampaian Nota Penjelasan Gubernur atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jawa Timur Akhir Tahun Anggaran 2023.

Persoalan kemiskinan ekstrim di Jatim turun derastis dari tahun 2020 sebesar 4,4 persen menjadi 0,82 persen pada Maret 2023.
Erma Susanti menyebutkan, turunnya angka kemiskinan karena peran bantuan sosial turun dari pemerintah pusat terhadap warga miskin.

“Bansos dari pemerintah pusat. Termasuk bantuan dari pemprov Jatim,” kata Erma Susanti, saat dikonfirmasi Senin (25/3/2024).

Erma menyampaikan, keberhasilan penurunan kemiskinan bukan karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi. “Namun karena bantalan sosial yang tinggi,” tegasnya.

Politikus asal Dapil Blitar ini, menyampaikan seharusnya kemandirian ekonomi masyarakat Jatim juga menjadi faktor. “Karena itu bansos harus dilakukan untuk menguatkan potensi ekonomi masyarakat,” dalihnya.

Dalam Nota Penjelasan Gubernur atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Timur Akhir Tahun Anggaran 2023 terjadi disparitas angka kemiskinan di Jawa Timur menurut pedesaan dan perkotaan Tahun 2019-2023.

Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono menyenutkan, karena Jatim berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem secara ekstrem dsrin4,4 persen atau setara 1.812.210 Jiwa pada Tahun 2020 menjadi 0,82 persen atau 331.989 jiwa pada Maret 2023. Bahkan terdapat 9 kabupaten/kota yang kemiskinan ekstremnya 0 persen.

“Makanya Jatim menerima penghargaan insentif fiskal,” kata Adhy Karyono.

Penghargaan insentif fiskal senilai Rp 6.215 miliar, lanjut Adhy Karyono diberikan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin.

“Yang kemudian segera digunakan untuk program yang langsung diterima masyarakat miskin melalui padat karya tunai, pengadaan air bersih di desa rawan kekeringan, pasar murah, BLT untuk penyandang disabilitas dan bantuan permakanan bagi PMKS di panti sosial,” sebut Adhy Karyono. (tis)

You may also like

Leave a Comment