SabdaNews.com – Aksi anarkis hingga pembakaran kantor dinas Wagub Jatim di kompleks gedung negara Grahadi Surabaya pada Sabtu (30/8) malam nampaknya belum menjadi prioritas bagi Pemprov Jatim untuk segera dilakukan perbaikan (renovasi). Pasalnya, anggaran untuk perbaikan gedung bersejarah itu belum ada, karena Pemprov Jatim lebih memprioritaskan perbaikan fasilitas umum dan dokumen dokumen yang menjadi bagian dari tata kelola pemerintahan.
“Yang kita khawatirkan itu ada dua. Satu fasilitas umum karena digunakan oleh publik. Yang kedua, dokumen dokumen ini karena dokumen itu menjadi bagian tata kelola dan akuntabilitas governance. Lha ini yang harus diinventarisir. Sedangkan yang lainnya untuk penunjang tugas kita akan cari solusi berikutnya,” jelas Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak disela rapat paripurna DPRD Jatim, Selasa (2/9/2025).
Lebih jauh pria yang juga menjabat sebagai ketua DPD Partai Demokrat Jatim itu menjelaskan bahwa fokus utama Pemprov Jatim saat ini adalah mengembalikan situasi bisa terkendali dan normal lebih dulu. Sehingga menyangkut anggaran renovasi gedung Grahadi baru akan dipikirkan setelah itu.
“Yang jelas, belum ada pembahasan di Perubahan APBD Jatim 2025,” beber suami Arumi Bachsin ini.
Di tambahkan Wagub Jatim, gedung negara Grahadi menjadi sasaran amuk massa pada aksi demo kemarin karena gedung bersejarah itu merupakan simbol bagi masyarakat Jatim bukan hanya Pemprov Jatim. Oleh karena itu masyarakat Jatim juga wajib menjaga bangunan yang menjadi cacatan sejarah bangsa dan cagar budaya.
“Sekarang kita fokus pada cipta kondisi pengamanan dan ketertiban masyarakat agar masyarakat dan pelaku usaha bisa menjalankan usaha dengan tenang. Jadi seluruh titik ini harus dijaga bukan hanya Grahadi tok agar kesinambungan kegiatan masyarakat bisa terjaga dengan baik,” harap Emil Dardak.
Ia membebarkan bahwa ada sebagian masyarakat jika tidak bisa beraktivitas dalam sehari, maka keluarganya tidak bisa makan. Oleh karena itu keamanan dan ketertiban itu hal yang tidak bisa ditunda-tunda. (pun)