GRESIK, SabdaNews.com- Jalur pantura Kabupaten Gresik kerap menjadi hilir mudik dumptruck setiap hari. Bahkan, tidak sedikit dari ratusan dumptruck yang ada maintenancenya buruk atau tidak dirawat dengan baik. Sehingga kondisi dumptruck saat di jalan raya sering mengalami rem blong. Insiden tersebut kerap terjadi dan menimbulkan korban hingga tewas.
Oleh karena itu, para pengguna motor maupun mobil harus lebih berhati-hati jika melintasi jalan raya pantura jika berbarengan dengan dumptruck. Seperti nasib naas yang dialami oleh Arifin, korban tabrakan dumptruck milik UD Tiga Putra. Kepada media, Arifin juga mengaku kecewa setelah mobilnya yang menjadi korban tabrakan belum juga diperbaiki oleh UD Tiga Putra.
Hal ini menyalahi kesepakatan bersama yang dibuat. Korban dan sopir dumptruck bersepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan kekeluargaan. Kesepakatan itu memuat jika sopir dumptruck melalui perusahaan UD Tiga Putera siap menyelesaikan kewajiban perbaikan mobil.
Peristiwa ini bermula pada tanggal 9 Maret 2024, saat itu mobil milik Arifin yakni Avanza hitam bernopol W 1109 CU mengalami kecelakaan di jalan raya Wadeng, Sidayu. “Ditabrak dari belakang, saya bersama enam penumpang, beruntung tak ada korban jiwa,” kata Arifin kepada media, Selasa (21/5/2024).
Dia bercerita, tabrakan terjadi saat mobil tersebut ditabrak dari belakang oleh truk tronton milik UD Tiga Putra. Kondisi mobil tersebut ringsek. “Meskipun sempat ada kesepakatan untuk perbaikan mobil, namun hingga 16 Mei 2024 Mobil belum juga diperbaiki,” katanya. Korban merasa kecewa dengan sikap UD Tiga Putra yang dinilainya tidak bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. “Kami masih menunggu penyelesaian terkait perbaikan mobilnya,” terang Arifin .
Ketika dimintai tanggapan, Mufti, selaku perwakilan UD Tiga Putra, menyatakan bahwa mobil sudah diperbaiki di bengkel perusahaan. Namun, ketika diminta bukti, Mufti tidak dapat menunjukkannya. (Red)