SabdaNews.com – Sejumlah masalah pada perusahaan plat merah milik Pemprov Jatim membuat Komisi C DPRD Jatim mendesak agar mereka yang akan duduk sebagai direktur maupun komisaris BUMD Jatim bisa meningkatkan profit perusahaan milik Pemprov Jatim sehingga deviden yang diberikan bisa meningkatkan PAD bagi APBD Jatim .
Oleh karena itu, pada seleksi komisaris maupun direktur di BUMD Jatim tidak menjadi ajang titipan, namun mengutamakan profesionalitas dan kapasitas. Mengingat, catatan Komisi C kondisi BUMD di Jatim kurang begitu baik.
“Tidak adanya evaluasi secara berkala. Karena itu, BUMD Jatim harus diberlakukan seperti perusahaan. Bukan jadi perpanjangan birokrasi atau alat politik,” kritik Abdullah Abu Bakar anggota Komisi C DPRD Jatim, Selasa (29/4/2025).
Politikus asal Fraksi PAN ini menilai jika BUMD Jatim cenderung hanya dijadikan perpanjangan birokasi atau alat politik, sehingga kinerja BUMD Jatim ketinggalan dibanding dengan provinsi lain.
“Saat fit and proper tes, tim seleksi jangan memilih orang yang tidak faham bisnis untuk masuk di jajaran Komisaris dan Direksi BUMD Jatim. Jangan memilih orang yang hanya ingin jabatan saja,” tegas mantan walikota Kediri ini.
Pada kesempatan itu, Abu Bakar juga berharap dalam seleksi tim pansel juga harus lebih ketat. Sehingga tidak meloloskan calon komisaris atau calon direktur yang pernah gagal memimpin perusahaan.
“Atau yang dipilih jangan hanya mengandalkan kolusi dan nepotisme dengan penguasa,” pintanya.
Paling penting, lanjut Abu Bakar bahwa calon direktur atau calon komisaris BUMD Jatim harus berani menentukan terget kerja perusahaan yang akan dipimpin. “Laba harus naik dan PAD harus bertambah signifikqn,” dalih vocalis Komisi C DPRD Jatim.
Ia mewanti-wanti bahwa BUMD Jatim bukan tempat titipan bagi orang-orang yang berjasa bagi penguasa. “ Tetapi tempat orang profesional menghasilkan keuntungan untuk rakyat Jatim,” tegas Abdullah Abu Bakar.
Sebagaimana diketahui bersama, Pemprov Jatim telah menggelar seleksi untuk komisaris PT Panca Wira Usaha (PWU) Jatim, direktur PT Jatim Grha Utama (JGU), komisaris PT Air Bersih Jatim, dan calon direktur PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jatim dan seleksi direksi dan komisaris Bank Jatim. (pun)
