GRESIK ,SabdaNews.com – Protes warga terkait proyek pavinisasi sepanjang 136 M x3,5 M di Desa Sumput, Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik yang rusak dan ambles meski baru dibangun mendapat tanggapan dari Kades Sumput Sutaji.
Menurutnya, proyek tersebut masih berjalan dan belum di SPJ kan. Otomatis masih ada pemeliharaan dan perbaikan dan masih menjadi tanggung jawab pelaksana. “Saat pengerjaan, kondisi hujan lebat sehingga banyak pasir yang dipakai untuk landasan paving tergerus aliran air hujan,” jelasnya.
Ditambahkan Sutaji, salah satu kendala paving ambles diantaranya struktrur tanah yang tidak stabil, apalagi waktu pengerjaan kondisi hujan lebat. Sehingga banyak paving yang sudah terpasang rapi, ambles. Permasalah tersebut lansung ditangani oleh pelaksana dan sudah dilakukan perbaikan. “Masalahnya tanah di area ini memang tidak stabil. Di sisi barat, kami sudah beberapa kali melakukan perbaikan karena faktor tersebut. Namun, saya pastikan pekerjaan tetap mengacu pada RAB,” ujar Sutaji, Senin (13/1/2024).
Dijelaskannya, pasir digunakan untuk meratakan bagian bawah paving sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah direncanakan dan semua mengacu pada RAB. Meski begitu, kondisi tanah yang labil membuat daya tahan jalan tidak begitu kuat. “Pembangunan jalan itu sudah dijalankan sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang tertara di papan pengumuman. Yakni sebesar Rp Rp154.000.000 bersumber dari BK Kabupaten,” ujarnya.
Masih menurutnya, saat ini paving yang ambles dan rusak sudah dilakukan perbaikan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab pelaksana proyek jika ada paving yang rusak. (gus/Red)