GRESIK,SabdaNews.com – Tradisi Malam Selawe, sebuah ritual budaya dan spiritual yang telah diwariskan sejak era Sunan Giri, kembali digelar dengan penuh khidmat di kompleks Makam Sunan Giri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Selasa (24/03/2025). Ribuan peziarah dari berbagai daerah datang untuk berdoa, berzikir, dan berharap berkah di malam istimewa bulan Ramadan ini.
Sejak sore, arus peziarah mulai memenuhi area makam, bersiap menunaikan salat Isya dan Tarawih berjamaah. Semakin malam, jumlah peziarah terus bertambah hingga mencapai sekitar 3.000 orang. Meski dipadati jamaah, suasana tetap tertib dan penuh kekhusyukan.
Hadir dalam acara ini jajaran pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Gresik, termasuk Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani, Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, serta para tokoh agama dan masyarakat. Kehadiran mereka menegaskan dukungan terhadap pelestarian tradisi keagamaan yang telah menjadi bagian dari identitas spiritual Gresik.
Untuk memastikan kelancaran acara, kepolisian telah menyiagakan personel di berbagai titik strategis. Sejak sore, apel pengamanan digelar guna mengatur arus peziarah dan menjaga ketertiban.
Puncak acara diawali dengan Istighosah dan Mahalul Qiyam yang dipimpin oleh para ulama. Ribuan jamaah larut dalam lantunan doa dan zikir, memohon keberkahan serta keselamatan. Tradisi ini bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga simbol kebersamaan yang memperkuat nilai-nilai spiritual masyarakat Gresik.
Nuansa kebersamaan semakin terasa dengan aksi sosial yang turut mewarnai malam sakral ini. Kapolres Gresik bersama Forkopimda membagikan nasi kebuli kepada para peziarah, menambah kehangatan di tengah atmosfer religi yang syahdu.
Dalam sambutannya, Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran acara dan berharap Malam Selawe terus menjadi tradisi tahunan yang tidak hanya memperkokoh nilai-nilai religius, tetapi juga menarik wisatawan religi ke Gresik.
Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu mengapresiasi ketertiban yang tetap terjaga sepanjang acara. “Tradisi malam selawe di Kabupaten Gresik berjalan kondusif, kami berharap masyarakat terus menjaga tradisi ini dengan baik, tetap tertib, dan menjadikannya sebagai momentum kebersamaan serta refleksi spiritual,” ujarnya.
Menjelang tengah malam, acara ditutup dengan dzikir dan doa bersama di cungkup Makam Sunan Giri. Para peziarah meninggalkan lokasi dengan hati penuh ketenangan dan harapan.
Sebagai kota dengan akar sejarah Islam yang kuat, Gresik terus menjaga warisan para wali dengan penuh penghormatan. Malam Selawe bukan sekadar sebuah ritual, melainkan cerminan keteguhan masyarakat dalam merawat nilai-nilai budaya dan spiritual di tengah arus modernisasi. (lim/Red)