Cerita Desa Gedongkedo’an Gresik dan Kisah Makam Syekh Hasan Asy’ari

by Redaksi

GRESIK, SabdaNews.com – Warga masyarakat Desa Gedongkedo’an, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik sangat menghargai dan menghormati jasa para leluhur desa. Salah satunya adalah merawat makam Syekh Hasan Asy’ari sebagai tokoh pembabat desa setempat. Konon, diceritakan bahwa Syekh Hasan Asy’ari yang memiliki beberapa nama sebutan salah satunya Ki Ageng Mbah Gunardo, adalah salah satu tokoh berpangkat Senopati pada masa kerajaan Mataram Awal.

Syekh Hasan Asy’ari kala itu diutus oleh kerajaan Mataram untuk pergi ke wilayah perbatasan Gresik-Lamongan yang saat ini menjadi Desa Gedongkedo’an. Tujuannya untuk meredam para pemberontak yang akan menyerang kerajaan Mataram.

Singkat cerita, Syekh Hasan Asy’ari akhirnya berhasil ditundukkan oleh salah satu tokoh di wilayah setempat. Ia pun akhirnya kembali ke kerajaan Mataram dan berpamitan untuk tetap tinggal di wilayah tempat dia diutus. “Kemudian oleh masyarakat Syekh Hasan Asy’ari diyakini sebagai tokoh pembabat Desa Gedongkedo’an, dan sampai sekarang banyak peziarah baik warga maupun masyarakat dari luar desa,” kata Sadlili, juru kunci makam Syekh Hasan Asy’ari, Sabtu (21/12/2024).

Makam Syekh Hasan Asy’ari terletak di sebelah ujung timur selatan komplek makam Islam Desa Gedongkedo’an. Makam Syekh Hasan Asy’ari berjajar dengan makam istrinya. Panjang makam Syekh Hasan Asy’ari sekitar 5,5 meter. “Keberadaan makam ini selalu dijaga oleh warga, bahkan pembangunan cungkup makam ini murni swadaya,” terang Sadlili.

Kepala Desa Gedongkedo’an M. Ashari mengatakan, kondisi makam Syekh Hasan Asy’ari masih sangat terawat dan banyak peziarah dari luar desa berdatangan setiap harinya. Masyarakat desa juga rutin memperingati haul setiap tahun. “Kalau haul rame tiap tahun. Tidak hanya warga Desa Gedongkedo’an saja yang datang, tapi juga dari luar desa. Kami (pemerintah desa) juga telah membangun pagar serta gapura makam, sebagai komitmen kami dalam menjaga tradisi dan menghormati makam leluhur kami,” ucapnya.

Hingga kini, renovasi area makam hingga cungkup makam Makam Syekh Hasan Asy’ari terus dilakukan. “Karena dulu cungkup ini dibangun dengan kayu jati, dan terus direnovasi hingga sekarang, agar tetap terawat dan bisa menampung semakin banyak peziarah,” tutup Ashari. Keterangan foto : Kepala Desa Gedongkedo’an M. Ashari dan Juru Kunci Makam berada di area makam Makam Syekh Hasan Asy’ari. (gus/Red)

You may also like

Leave a Comment