Home POLITIKCapres Anies : Dari Hotel Yamato Kita Buka Pintu Langit Menjemput Takdir Untuk Indonesia Lebih Baik

Capres Anies : Dari Hotel Yamato Kita Buka Pintu Langit Menjemput Takdir Untuk Indonesia Lebih Baik

by Redaksi

SabdaNews.com – Pasangan Capres dan Cawapres 2024 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang akan diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan memilih Hotel Yamato Surabaya sebagai lokasi deklarasi, nampaknya memiliki makna dan harapan yang sangat berarti.

Hal itu disampaikan langsung Capres Anies Baswedan saat memberikan orasi politik deklarasi Capres dan Cawapres 2024, di hotel Majapahit (Yamato) Surabaya, Sabtu (2/9/2023).

“Tempat ini punya sejarah yang luar biasa. Di Hotel Yamato 19 September 1945 terjadi peristiwa heroik perobekan bendera Belanda (Merah Putih Biru) dan kemudian menjadi Merah Putih,” terang Anies Baswedan.

Selanjutnya, kata Anies pada 22 Oktober 1945 Resolusi Jihad dimunculkan oleh Rais Akbar Nahdlatul Ulama di kota ini. Dan puncaknya pada 10 November 1945, tempat ini menjadi sejarah amak anak muda Republik ini bertarung mengusir kolonialisme.

“Pilihan tempat ini adalah pilihan yang luar biasa. Karena ini mengirimkan pesan, bahwa di Surabaya ini, di tempat kita berdesar (deklarasi) ini, disinilah anak anak muda memilih untuk tak hanya menonton ketika sekelompok kaum inteletual di Jakarta memilih Merdeka, anak anak muda di tempat ini menyatakan saya hibahkan nyawa saya untuk Republik yang merdeka,” bebernya.

Keberanian itu kemudian menular, insyaAllah ini menandai juga, makanya kita ambil nyali itu karena nyali itulah yang menjadi bekal ikhtiar perubahan.

“Katanya pemimpin itu pemimpi + n, N nya itu apa, Nyali. Tempat ini memberikan nyali dan secara kebetulan orang tua orang tua kita berasal dari Surabaya. Kakek saya AR Baswedan lahirnya disini, di Ampel dan kawasan ini juga kawasan tempat tingggal mereka,” ungkap Anies.

Dijelaskan Anies, kedepan tantangan kita besar. Tugas kita adalah memastikan perubahan ini berjalan terus agar setiap hari menjadi lebih baik dan setiap tahun menjadi lebih baik..

“Kalau di masa lalu kita menggulung kolonialisme, maka tugas kita hari ini adalah menggelar kesejahteraan,” dalihnya.

Menurut Anies, 78 tahun perjalanan republik ini, setiap 5 tahun kita berhenti sejenak untuk menentukan etape 5 berikutnya. Menentukan kepada siapa kita titipkan amanah ke arah mana kita ambil perjalanan republik ini.

“Karena itu, pemilu, pilpres bukan sekedar soal melanjutkan dan tidak melanjutkan. Tapi soal menunaikan janji kemerdekaan untuk seluruh rakyat Indonesia,” bebernya.

Terbentuknya Koalisi Perubahan untuk Persatuan patut disyukuri, karena terbentuk dari niat baik dan ikhlas, dengan tujuan mulia, dimulai dengan cara yang benar dan dijalankan dengan cara yang baik. Sehingga InsyaAllah ini akan dibukakan takdirnya untuk keberhasilan.

Dengan bergabungnya PKB, lanjut Anies rasanya koalisi ini akan bergerak lebih cepat, lebih besar dan lebih mantap. PKB juga menjadi sebuah penguat mengisi rongga rongga yang selama ini belum terisi, membawa warna warna yang selama ini belum ada, memberikan kepada kita perspektif perspektif baru.

“InsyaAllah koalisi ini akan memadukan ideologi nasionalis dan ideologi relegius menjadi sebuah kekuatan bersama, kekuatan masyarakat kota, kekuatan masyarakat desa, kekuatan masyarakat Jawa, kekuatan masyarakat di berbagai seluruh wilayah Indonesia. Ini adalah sebuah ikhtiar bersama,” ungkapnya.


Ia juga mengaku kenal Gus Muhaimin sudah lama hampir 30 tahunan, sejak tahun 90 an sama-sama tinggal di Yogyakarta tepatnya sama sama kuliah di UGM sehingga kita berteman.

“Saya di fakultas ekonomi dan Cak Imin di FISIP, kampusnya berseberangan. Hanya berbeda parkiran karena di ekonomi dulu lebih banyak mobil daripada FISIP. Tapi sekarang kabarnya di FSIP justru parkirannya lebih banyak mobil,” kelakar Anies.

Yang menarik, Capres Anies juga memuji Gus Imin karena dinilai sebagai pribadi yang memiliki rekam jejak aktivisme yang bisa menginspirasi setiap orang yang hari ini bekerja dan bergerak dalam organisasi. Seorang organisatoris ulung yang rekam jejaknya panjang, bukan dadakan karena beliau mulai dari di Yogyakarta menjadi aktivis PMII, ketum PB PMII, KNPI, LKIS, DPR, Wakil Ketua DPR, Menteri, Wakil Ketua MPR.

“Posisi apalagi yang belum pernah didudukinya. InsyaAllah posisi wakil presiden Republik Indonesia,” seloroh pria murah senyum ini.

Ia juga memuji PKB dibawah kepemimpinan Cak Imin sejak 2005 hingga sekarang diperlukan stamina yang luar biasa, perlu kerja keras, ketekunan dan konsistensi untuk bisa memimpin selama 18 tahun dan yang dipimpin sekarang adalah generasi generasi baru yang memiliki semangat aktivisme yang luar biasa.

“Karena baru maka ada senior, senior dan senior. Tetapi yangg junior itu berani ambil keputusan. Kira kira begini, lebih baik minta maaf daripada minta ijin,” kata Anies disambut riuh gemuruh kader kader PKB.

Yang penting, lanjut Anies, kenapa berani? Orang yang memiliki keberanian itu karena dia memiliki keyakinan bahwa yang dikerjakan itu adalah kebenaran, kebaikan dan bukan tentang dirinya tapi tentang bagaimana Indonnesia menjadi lebih baik, lebih maju dan lebih makmur.

“Itulah yang bisa lebih dipertanggunggjawabkan pada siapapun yang bertanya atas yang diputuskan malam hari ini oleh ketum PKB. Ini adalah sebuah keberanian yang insyaAllah kita semua bawa sebagai bekal,” harapnya.

Anies jugga optimis kedepan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan akan lebih solid, dan semakin kuat.

“Kita hargai yang memutuskan untuk tidak berada di Koalisi Perubahan, kita hormati itu sambil kita yang mengatakan, kita bergerak disini bukan soal bagi-bagi, kita bergerak disini soal bagaimana Indonesia lebih baik, bergerak disini dengan niat yang tulus dan ikhlas,” jelasnya.

Anies juga mengibaratkan, Koalisi Perubahan itu sebuah tempat, dimana perjuangan itu dilakukan dan menjadi legenda. Oleh karena itu, ia berharap bukan saja mengerti sejarah, mengapa di Hotel Yamato terjadi peristiwa 19 September, lalu 22 Oktober terjadi Resolusi Jihad, dan 10 November terjadi peristiwa sejarah perang mempertahankan kemerdekaan.

“Kita disini untuk membuat sejarah baru bagi Indonesia,” tegas nya.

Kepada seluruh keluarga besar Partai Koalisi dan keluarga besar barisan relawan dan pendukung, Anies mengajak supaya melangkah dengan lebih mantab, lebih bersemangat dan tentu lebih cepat dan lebih luas jangkauannya.

“Perjuangan ini membutuhkan kedisiplinan, militansi, dan kepemimpinan. Karena itu kita mengajak kepada semua, mari kita gunakan cara cara baik, bersama dengan orang orang baik untuk menjemput kebaikan bagi republik ini,” pintanya.

Mengingat, jalan kedepan mungkin tidak landai karena jalan menuju ke puncak pastilah mendaki dan melelahkan. Tapi perjalanan ke puncak itulah kita bisa menggaungkan pesan kebaikan untuk seluruh Indonesia.

“InsyaAllah perjalanan yang mendaki ini tidak terasa berat, tapi terasa ringan. Dengan apa? Dengan doa dari ibu ibu kita, dari doa para kiai dan alim ulama, dari doa para pemimpin agama yang ada di seluruh Indonesia. Mereka akan membukakan pintu pintu langit untuk ikhtiar baik ini dibukakan jalannya oleh Allah SWT, dan nantinya kita bisa sama sama menjemput takdir untuk Indonesia yang lebih baik,” tegas Anies.

“Gus Imin saya merasa bersyukur di siang hari ini bisa bersama sama dan insyaAllah perjalanan mendaki kita bagi sama sama hingga sampai di puncak nanti,” pungkasnya. (pun)

You may also like

Leave a Comment