SabdaNews.com – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah, mengajak masyarakat Jawa Timur untuk lebih dewasa dalam berdemokrasi, apalagi saat ini masuk dalam masa kampanye Pilgub Jatim 2024.
Luluk menekankan pentingnya sikap matang dalam menghadapi dinamika politik yang ada, terutama menjelang pemilihan kepala daerah. Luluk menyoroti bagaimana derasnya arus informasi di dunia internet dan media sosial yang sering kali sulit dipilah mana yang benar dan salah.
Dia berharap masyarakat Jawa Timur mampu menyaring informasi yang diterima agar tidak mudah terpengaruh oleh berita palsu atau kampanye hitam.
“Masifnya informasi di dunia cyber, digital, harus dibarengi dengan literasi yang memadai,” ujar Luluk di Surabaya, Kamis (3/10/2024).
Sebagai seorang kandidat, Luluk juga berkomitmen untuk menjalankan kampanye secara sehat dan terbuka. Ia menegaskan bahwa kontestasi politik bukanlah ajang untuk menjatuhkan lawan, melainkan sebuah kesempatan untuk menawarkan solusi bagi permasalahan yang ada.
“Kami ingin berkampanye dengan baik, namun itu bukan berarti tidak ada kebijakan yang perlu dikritik,” lanjut Luluk.
Menurut Luluk, kritik dalam demokrasi merupakan sesuatu yang wajar dan harus dilakukan secara konstruktif. Dia menilai bahwa beberapa kebijakan yang ada saat ini masih memiliki banyak kelemahan yang perlu dibenahi, terutama yang rawan terhadap penyelewengan.
“Alasan utama berkontestasi adalah untuk mengoreksi kebijakan yang dinilai tidak efektif dan efisien,” jelasnya.
Luluk menegaskan bahwa ia dan timnya siap memberikan alternatif kebijakan yang lebih baik untuk kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. Baginya, seorang pemimpin harus berani menghadapi kritik serta bersedia mendengarkan aspirasi masyarakat.
Dengan begitu, demokrasi di Jatim akan tumbuh dengan lebih sehat dan matang. Ia berharap tidak ada lagi gesekan antar pendukung yang justru merusak demokrasi.
“Masyarakat harus berpartisipasi, tapi dengan cara yang dewasa dan bijaksana,” ujarnya.
Luluk juga mengajak masyarakat untuk fokus pada program-program yang diusung para calon, daripada terjebak dalam isu-isu negatif.
Menurutnya, program yang pro-rakyat dan kebijakan yang efektif harus menjadi prioritas utama dalam memilih pemimpin. Dengan sikap yang terbuka terhadap kritik dan komitmen kuat untuk memperbaiki kebijakan, Luluk berambisi membawa Jatim ke arah yang lebih baik dan lebih demokratis. (pun)