JEMBER.SabdaNews.com – Cabup Muhammad Fawait yang akrab dipanggil Gus Fawait mengatakan sebagai santri pihaknya bahagia dan bangga, bisa merayakan hari santri nasional 2024. Dimana, santri di masa kemerdekaan ini memiliki saham yang besar terhadap Republik Indonesia, yang dimulai sejak merebut kemerdekaan.
Banyak santri dan ulama yang mengorbankan harta, darah hinggs nyawanya untuk meraih kemerdekaan Indonesia. Dimasa perjuangan, para santri dan ulama, menjadi garda terdepan, apalagi saat itu negara belum memiliki anggaran yang cukup, maka para santri dan kiai memberikan pelayanan pendidikan gratis kepada seluruh rakyat di Indonesia.
Nah, di saat masa kemerdekaan, lanjut Presiden LSN, para santri telah membuktikan diri mereka dengan memberikan kontribusi konkrit di level nasional mulai menjadi pemimpin di republik ini hingga ketua dan wakil ketua DPR, MPR, serta di kementerian dan badan-badan yang lainnya.
Sedangkan untuk di level provinsi, kita tahu ada Bu Khofifah menjadi gubernur Jatim dan saat ini maju kembali menjadi calon gubernur Jawa Timur pada Pilgub Jatim 2024.
“Makanya tadi saya minta doa bersama warga Jember, sebagai kabupaten dengan jumlah pondok pesantren terbanyak di Jatim, sudah selayaknya untuk memberikan kesempatan seorang santri untuk memimpin. Kita akan diberikan banyak hal, yang sudah saya sampaikan, ada 8 program aksi kami dan itu juga mencakup kepentingan para santri dan pesantren,” terang Gus Fawait, Selasa (22/10/2024).
Dijelaskan Gus Fawait, pesantren dapat berjalan dengan baik, perlu bantuan dari pemerintah yang baik, pemimpin yang baik harus bisa memperhatikan perjuangan dari para ulama dan santri dengan memberi beasiswa serta kuliah gratis baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Contohnya, memberikan beasiswa kepada santri untuk belajar di negeri Cina dan Timur Tengah. Pemerintah bukan hanya memberikan tiket pergi namun biaya kuliah dan kebutuhan hidup bulanan juga gratis.
Makanya jika nantinya dirinya terpilih menjadi bupati Jember, dirinya akan memberikan kesempatan untuk anak-anak terbaik Jember, untuk bisa kuliah baik di tingkat nasional maupun Internasional, serta memberi perhatian kepada guru ngaji.
Selain itu Gus Fawait juga mendapatkan keluhan dari para guru ngaji yang selama 4 tahun belakangan ini hanya menerima sekali tunjangan.
“Saya mendapatkan banyak sekali masukan dari para guru ngaji. Mereka tidak sedang baik-baik saja,” tegasnya.
Ke depan, kata Gus Fawait pihaknya akan memastikan guru ngaji dinaikkan tunjangannya dan memberikannya secara tepat waktu. (pun)