GRESIK, SabdaNews.com – Berbekal niat untuk mewujudkan generasi mendatang yang hebat mendorong Muhammad Akbar Albaihaqi Dewanto untuk ikut dalam duta GenRe atau Generasi Berencana 2024 yang diadakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) di bawah naungan Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Kabupaten Gresik.
Pelajar SMAN 1 Manyar itu bercerita, saat ini banyak remaja yang terjebak pada permasalahan pernikahan dini, seks pra nikah dan NAPZA atau narkotika, psikotropika dan bahan zat adiktif lainnya. “Inilah yang membuat saya tergerak ingin memberikan edukasi, konseling dan sharing informasi,” kata Barqi, sapaan akrab Muhammad Akbar Albaihaqi Dewanto, Minggu (19/5/2024).
Pemuda kelahiran 3 Januari 2007 ini percaya, dengan niat baik untuk memberikan perubahan di sekitar, tentu akan ada jalan keluar dalam menghadapi persoalan yang ada. Tiga bersaudara dari pasangan Romadi Seto Mulianto dan Dewi Mahaningrum itu juga bersemangat mengikuti pembekalan saat pelatihan duta GenRe.
“Lewat duta GenRe, semoga dapat mewadahi saya dalam berkarya dan memberikan ide-ide yang konstruktif serta inovasi yang dapat membantu mewujudkan generasi hebat,” ujar pemuda yang tinggal di Perum Kembangan Regency Kecamatan Kebomas tersebut.
Saat ini Barqi sudah masuk menjadi 1 diantara 10 finalis duta GenRe yang lolos menyisihkan 100 peserta lainnya. Dia juga berkomitmen, bila terpilih sebagai duta GenRe 2024 dirinya akan turun aktif berkontribusi dalam usaha menekan angka permasalahan remaja. “Saya siap mengemban tanggungjawab ini dengan penuh amanah,” tegasnya.
Adapun beberapa program yang akan dilakukan sudah ia rangkum dalam program SAKSI (sosialisasi, aksi, konseling, studi dan informatif). Dia pun menjabarkan maksud dari programnya. Sosialisasi yaitu memberikan informasi edukasi dalam sebuah forum interaktif yang membahas mulai dari pengertian, gejala, dampak hingga pemecahan masalah.
Aksi yaitu berupa pemberian berupa nutrisi, makanan sehat, sembako, vitamin bahkan membantu memfasilitasi beberapa posko di daerah tertentu.
Selanjutnya, Konseling yaitu menciptakan sebuah forum aspirasi yang nantinya akan menampung masalah dari masyarakat dan memberikan solusi yang konstruktif. Studi yaitu melakukan kunjungan ke beberapa sekolah dan memberikan edukasi untuk siswa tentang pendidikan lebih lanjut, kehidupan bersosial hingga bahaya pergaulan bebas dan Narkotika.
Terakhir, Informatif yaitu pemanfaatan media sosial untuk berkampanye memberikan edukasi. Seperti dengan talkshow atau live Instagram. “Semua program itu akan saya sinergikan dengan berbagai pihak terkait. Sehingga benar-benar dapat dijalankan dan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya generasi muda,” pungkasnya. (Gus/Red)