SabdaNews.com – Maraknya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Jawa Timur semakian mengkhawatirkan. Terlebih berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur, sepanjang 2024 lalu terdapat 8.394 pekerja di 21 kabupaten/kota yang kehilangan pekerjaan. Sehingga Jawa Timur menempati peringkat kelima dalam daftar daerah dengan angka PHK tertinggi di Indonesia tahun lalu.
Menyikapi fenomena tersebut, Presiden Nusantara Gilang Gemilang (NGG), Puguh Wiji Pamungkas menegaskan kesiapannya untuk turut membantu UMKM naik kelas serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat terdampak PHK.
“Kami ingin memberikan solusi nyata dengan membangun ekosistem UMKM yang lebih kuat. Dengan UMKM yang naik kelas, maka akan tercipta lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat,” ungkap anggota Fraksi PKS DPRD Jatim, Sabtu (15/3/2025).
Politikus asal Malang itu menjelaskan, salah satu strategi yang diterapkan NGG adalah melalui business forum yang mempertemukan praktisi dan akademisi untuk memperkuat kapasitas bisnis para pelaku UMKM. Kegiatan ini rutin dilakukan guna meningkatkan daya saing usaha kecil agar lebih siap menghadapi tantangan ekonomi ke depan.
“Hari ini, dunia ekonomi memang sedang kurang bersahabat bagi dunia bisnis. Namun, dengan optimisme, sinergi, dan penguatan SDM yang kita lakukan melalui berbagai pelatihan, kita yakin bisa melewati tantangan ini,” jelas Puguh Pamungkas.
Lebih jauh, politikus PKS itu menuturkan, selain bergerak secara independen, Nusantara Gilang Gemilang juga bersinergi dengan program-program pemerintah, terutama di era kepemimpinan Prabowo-Gibran.
“Kami menyadari bahwa untuk membangun ekonomi yang kuat, tidak bisa bekerja sendiri. Maka dari itu, kami turut masuk dalam ekosistem kebijakan pemerintah, termasuk dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG),” kata Puguh.
Menurut Puguh, tantangan terbesar bagi pelaku usaha kecil adalah keterbatasan akses terhadap ilmu bisnis dan jaringan pasar. Oleh karena itu, penting baginya untuk mampu menghubungkan para pelaku UMKM dengan berbagai stakeholder, mulai dari akademisi, investor, hingga komunitas bisnis.
“Kami percaya bahwa dengan membangun ekosistem UMKM yang kuat, ekonomi masyarakat akan semakin tangguh. Harapan kami, ke depan lebih banyak pelaku usaha kecil yang bisa berkembang dan menyerap tenaga kerja baru,” pungkasnya. (pun)