16
GRESIK,SabdaNews.com – Menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia, Polsek Cerme menunjukkan kepedulian terhadap semangat nasionalisme dengan membagikan sekitar 50 bendera Merah Putih kepada warga Desa Iker-iker, Kecamatan Cerme, Selasa (5/8/2025). Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap fenomena viral pengibaran bendera bajak laut ala anime One Piece yang marak di media sosial. Kapolsek Cerme, Iptu Andik Asworo, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk ajakan konkret kepada masyarakat untuk merayakan Hari Kemerdekaan RI dengan cara yang tepat, sekaligus mencegah potensi penyimpangan makna kemerdekaan akibat pengaruh budaya populer. “Kami membagikan bendera Merah Putih agar masyarakat tetap semangat dan tidak terpengaruh oleh tren yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan,” ujar Iptu Andik.
Belakangan ini, bendera berwarna hitam bergambar tengkorak bertopi jerami simbol bajak laut dalam serial One Piece ramai dikibarkan dan diunggah ke media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Facebook. Meski dianggap sebatas ekspresi hiburan, Polsek Cerme menilai tren tersebut berpotensi menimbulkan salah tafsir, terutama di momen yang sarat makna perjuangan dan patriotisme. “Hari Kemerdekaan adalah momentum untuk menghormati jasa para pahlawan dan mengibarkan lambang negara, bukan simbol fiktif,” tegas Iptu Andik. “Kami imbau warga untuk tidak ikut-ikutan mengibarkan bendera yang bukan simbol resmi negara.”
Hari Kemerdekaan adalah momentum untuk menghormati jasa para pahlawan dan mengibarkan lambang negara, bukan simbol fiktif,” tegas Iptu Andik. “Kami imbau warga untuk tidak ikut-ikutan mengibarkan bendera yang bukan simbol resmi negara.”
Aksi simpatik Polsek Cerme ini mendapat sambutan positif dari warga. Selain mengingatkan pentingnya menjaga identitas nasional, pembagian bendera juga menjadi pemicu semangat masyarakat untuk menyemarakkan bulan kemerdekaan dengan rasa bangga dan cinta tanah air. Melalui kegiatan ini, Polsek Cerme berharap masyarakat semakin kompak dan bijak dalam menyikapi tren yang berkembang, serta tetap menjunjung tinggi simbol dan nilai-nilai kebangsaan di tengah arus globalisasi budaya. (lim/Red)