SabdaNews.com – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah terus memaksimalkan safari politiknya. Agenda kampanye dan bersilaturahim menjadi jadwal wajib Luluk sehari-hari seusai tercatat di KPU menjadi salah satu pasangan kontestan Pilgub Jatim.
Namun ada jurus lain yang rutin dilakukan Luluk saat mengunjungi suatu daerah. Mantan Ketua Umum Kopri PB PMII ini selalu berziarah ke makam-makam keramat tokoh ulama di daerah yang didatanginya.
Hari ini, dalam agendanya berkunjung wilayah Materaman, Luluk menyempatkan diri berziarah ke makam Kyai Ageng Basyariah di Madiun (2/10/2024). Ia menyebut ziarahnya ini merupakan usaha jalur langit agar dimudahkan Allah dalam pencalonannya di Pilgub Jatim.
Sebagai seorang santri, ia meyakini bahwa selain usaha dan kerja keras, ada hal lain yang tidak boleh diabaikannya, yakni mendoakan orang-orang yang telah berjasa besar dalam membangun bangsa ini.
“Memohon keberkahan dan doa dari orang-orang yang memiliki jasa besar dalam perjalanan bangsa dan agama ini,” ujarnya saat ditemui setelah ziarah.
Tidak hanya ke makam Kyai Ageng Basyariah, alumni pondok pesantren Darul Ulum Jombang ini sebelumnya juga telah berziarah ke makam-makam tokoh besar lainnya. Soekarno di Blitar, Sayyid Abdurrohman Jombang, makam Sunan Ampel, hingga makam Hasan Gipo, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pertama di Surabaya.
“Ini adalah bentuk penghormatan dan ikhtiar spiritual yang saya lakukan,” kata Luluk Nur Hamidah menambahkan.
Selain makam para alim ulama, dia juga sering mengunjungi makam orang tuanya, yang Luluk sebut sebagai sumber kekuatan moral dan spiritual dalam menjalani setiap langkah hidup.
“Doa orang tua dan leluhur itu luar biasa. Tanpa mereka kita bukan apa-apa. Sudah sepantasnya kita tetap memanjatkan doa untuk mereka meski orang tua sudah meninggal. Itu adalah bentuk bakti dan cara kita memohon ridho serta berkah yang tidak ternilai,” sambungnya.
Ziarah yang dilakukan Luluk tidak hanya sebatas simbolis, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan dengan keluarga besar pesantren dan para tokoh agama. Menurutnya, restu dari para ulama dan tokoh agama yang sangat dihormati di Jawa Timur dapat menjadi penguat dalam langkah politik yang ia tempuh.
“Masyarakat Jawa Timur sangat dekat dengan tradisi keagamaan. Bagi saya, ini bukan hanya strategi, tetapi juga keyakinan bahwa doa dan restu para ulama dan leluhur akan memberikan jalan yang lebih baik,” tegasnya dengan penuh keyakinan. (pun)