Konfercab NU Kota Surabaya ke-25 Berlangsung Khidmat
SITUBONDO.SabdaNews.com – Bertepatan malam 28 Ramadhan 1445 H atau 5 Aprill 2024, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) ke 25 dalam rangka memillih rais syuriah dan ketua tanfidziyah PCNU Kota Surabaya masaaa khidmat 2024 -2029 di Utama Raya Hotel Situbondo.
Seperti sudah diprediksi, hasil konfercab ke 25 itu akhirnya memilih secara aklamasi KH Ahmad Dzulhilmi Ghozali yang dikenal sebagai imam besar masjid Sunan Ampel dan ahli tafsir sebagai Rais Syuriah PCNU Kota Surabaya.
Dalam sambutannnya, KH Ahmad Dzulhilmi Ghozali mengatakan bahwa amanah ini akan digunakan untuk mengembalikan kejayaan PCNU Kota Surabaya seperti periode jauh sebelumnya.
“Yang jelas kami sudah bertekad ingin mengembalikan kejayaan PCNU Surabaya. Jadi, sudah banyak kegiatan yang kami rencanakan (periode) kemarin, belum terlaksana dan yang sudah terlaksana itu perlu disempurnakan,” ujarnya.
Sedangkan untuk pemilihan calon ketua tanfidziyah PCNU Kota Surabaya diikuti tiga orang calon yakni Masduki Toha, Miftah Johari dan Rahmad Ihya’.
Hasilnya dari 21 MWC yang bisa menggunakan hak pilih, sebanyak 13 suara memilih Masduki Toha. Lalu 7 suara memilih Miftah Jauhari dan 1 suara memilih Rahmat Ihya’.
Karena hampir 62 persen MWC NU memilih Masduki Toha yang sebelumnya menjabat sekretaris PCNU Kota Surabaya, pimpinan sidang pun menawarkan ke peserta Konfercab untuk aklamasi menetapkan Masduki Toha sebagai ketua Tanfidziyah PCNU Kota Surabaya dan diamini seluruh peserta Konfercab ke 25 PCNU Kota Surabaya.
Di sisi lain, rais ryuriah PCNU Kota Surabaya terpilih KH Ahmad Dzulhimi Ghozali juga tidak keberatan jika Masduki Toha ditetapkan secara aklamasi menjadi ketua Tanfidziyah PCNU Kota Surabaya masa khidmat 2024-2029.
Usai ditetapkan menjadi ketua Tanfidziyah PCNU Kota Surabaya, pimpinan sidang pemilihan ketua Tanfodziyah PCNU Kota Surabaya juga meminta kesanggupan Masduki Toha menerima amanat dari peserta Konfercab.
Masduki Toha pun menyatakan kesanggupannya keberatan mengemban tugas menahkodai PCNU Kota Surabaya selama lima tahun kedepan.
“Bismillah. InsyaAllah saya siap menjadi Ketua Tanfidziyah PCNU Kta Surabaya,” tegas mantan wakil ketua DPRD Kota Surabaya periode 2014-2019 ini.
Dalam sambutannnya, Masduki Toha mengatakan bahwa program keumatan akan menjadi prioritas. Diantaranya, membangun kelembagaan UMKM, Koperasi dan komunitas kesejahteraan keluarga.
“PBNU memilliki program kemaslahatan (kesejahteraan) keluarga yang berbasis di kelurahan. maka itu struktur organisasi kita kuatkan sampai tingkat ranting dan anak ranting,” ujarnya.
Kendati demikian, Masduki juga tetap akan memperkuat program program yang bersifat menjaga khittah dan marwah nahdliyin untuk menjadi garapan prioritas, seperti visi politik kebangsaan NU dalam lingkup daerah.
“Di Surabaya ini, NU meliputi hampir 70 persen warga kota. Maka harus kita dudukkan sesuai porsinya. Termasuk dalam pemerintahan, sebagai sumbangsih NU kepada Kota Surabaya,” ungkapnya.
“Kita lakukan program yang belum terlaksana kemarin, dan menjalankan program tambahan yang tujuannya untuk kepentingan masyarakat. Begitu juga pola-pola menjalin komunikasi dengan pemerintah kota dan pihak manapun untuk bisa bersinergi bersama PCNU Kota Surabaya,” jelasnya.
Pria yang juga mantan ketua PC GP Ansor Kota Surabaya tak lupa tu juga mengucapkan terima kasih kepada ketua sebelumnya, yakni H Umarsyah yang sudah membimbing dan memberikan arahan kepada kepengurusan PCNU Kota Surabaya.
Sementara itu H Umarsyah ketua demisioner PCNU Kota Surabaya sekaligus ketua PBNU memberikan apresiasi terhadap seluruh elemen hingga membuat konfercab ke 25 ini berjalan sukses dan lancar tanpa adanya suatu kendala.
“Ini merupakan perubahan mindset (pola pikir). Jika biasanya konfercab kita berdebat soal tata tertib, kali ini tidak. Kita lebih berbicara tentang program,” kata Umarsyah.
Ia juga menyampaikan pesan dari rais aam PBNU untuk mengajak seluruh warga Kota Surabaya memperkuat sejarah kemakmuran dan kemakmuran sejarah.
“Surabaya memiliki sejarah kemakmuran dan sekaligus kemakmuran sejarah,” kata H Umarsyah.
Ditegaskan H Umarsyah, ia ditugasi PBNU untuk membenahi PCNU Kota Surabaya yang selama satu dekade terkontaminasi altar politik praktis.
“Ketika menerima tugas dari PBNU, terutama pesan rais aam sebagai putra daerah asli Surabaya, kami semua yakin Surabaya memiliki sejarah keajaiban,” tegas ketua karateker PCNU Kota Surabaya.
“Perang sabil 10 November 1945 itu buah heroik dari Resolusi Jihad NU yang diterbitkan di Surabaya,” imbuhnya.
Sedangkan sejarah kemakmuran Surabaya untuk NU diantaranya tahun 1926 jamiyah NU didirikan di Surabaya oleh para ulama dan kiai. Bahkan sebelum NU didirikan juga cikal bakalnya juga berdiri di Surabaya, seperti Nahdlatut Tujjar (perhimpunan pedagang) dan Taswirul Afkar (intelektual dan terpelajar) hingga Nahdlatul Wathon (Kebangkitan Tanah Air)
Selain 21 MWC, turut pula di Konfercab ke 25 PCNU Kota Surabaya lembaga dan badan otonom (Banom) di bawah naungan PCNU Kota Surabaya.
Sejumlah pengurus PBNU dan PWNU Jatim juga hadir. Diantaranya, Wakil Ketua PBNU, KH Izzudin Abdurahman, Wakil Sekretaris PBNU, KH Imron Rosyadi Hamid, Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Ahsanul Haq, Bendahara PWNU Jatim, H Muhammad Rasidi, Wakil Bupati Situbondo, Ketua PCNU Situbondo, Ketua PCNU Bondowoso, dan Pengasuh Ponpes Nurul Jadid Paiton, KH Abdul Hamid Wahid. (pun)