PROBOLINGGO.SabdaNews.com – Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto berkunjung sekaligus sowan ke Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (2/1/2024). Kehadiran Menteri Pertahanan RI itu merupakan kampanye perdana Pilpres di awal Tahun 2024 di Jawa Timur.
Prabowo hadir didampingi oleh Ketua TKD Jawa Timur Boedi Prijosoeprajitno dan Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad, serta Wantimpres Soekarwo disambut hangat oleh Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah yang juga Ketua MUI Jawa Timur didampingi Wakil Rais ‘Aam PBNU KH Anwar Iskandar yang juga Ketua Umum MUI, Gus Moh Haris Damanhuri, dan keluarga besar Ponpes Genggong.
Sebagai Menhan RI, Prabowo menghadiri kegiatan Haul ke-23 Almarhum Al Maghfurlah KH. M. Damanhuri Romly bin Hadratussyaikh KH. Romli Tamim Peterongan Jombang di Halaman P5 Ponpes Genggong Probolinggo.
Di hadapan ribuan santri, Prabowo Subianto memberikan sambutan pada acara bertajuk “Doa Santri untuk Negeri, Bersatu dalam Doa untuk Indonesia Maju”.
Untuk diketahui, Haul ke-23 Almarhum Al Maghfurlah KH. M. Damanhuri Romly bin Hadratussyaikh KH. Romli Tamim Peterongan Jombang ini juga akan dihadiri oleh KH. M. Anwar Manshur Pengasuh PP. Lirboyo, Kediri, KH. Agoes Ali Mashuri
Pengasuh PP. Progresif Bumi Sholawat Sidoarjo dan Prof. Dr. KH. Ahmad Mujayyid, MA Malang.
Pada momen itu, Ponpes Genggong menyematkan Prabowo sebagai keluarga besar sahabat santri Indonesia. Prabowo menyebut penghargaan ini sebagai kehormatan baginya.
“Saya dari dulu sangat dekat dengan para kiai dan para ulama. Penghargaan ini wajar dan masuk akal karena dulu saya prajurit tentara. Sebagai Prajurit dari kali pertama masuk tentara wajib tanda tangan, teken pernyataan siap mati,” kata Prabowo.
“Artinya harus siap mati. Bayangkan umur 18 tahun sudah disuruh teken tanda tangan siap mati untuk membela rakyat yang kita cintai, untuk membela negara dan bangsa yang kita cintai dan menjaga segala kekayaan milik rakyat Indonesia,” tegasnya.
Sebagai manusia biasa, ketika berhadapan dengan maut, tentu yang pertama kali dicari adalah kiai dan ulama untuk meminta doa keselamatan.
“Saya sering minta izin ke Komandan saya untuk bertemu kiai. Minta doa. Kadang-kadang dimandiin. Ya itulah kepribadian kita. Kita sulit kalau dikatakan TNI atau Polri jauh dari kiai. Selama TNI Polri dekat ulama, kiai, dan pesantren insyaAllah negara akan kuat,” jelas Prabowo.
Sementara itu, Ketua TKD Jawa Timur Boedi Prijosoeprajitno menyampaikan bahwa kegiatan kunjungan Prabowo ke Jawa Timur adalah agenda sebagai Menteri Pertahanan RI. Pihaknya turut mendampingi karena banyak relawan yang turut ikut menyambut kehadiran Ketum Partai Gerindra itu.
“Alhamdulillah semua berjalan lancar. Kami terus berjuang di awal tahun ini semoga kampanye-kampanye TKD Jawa Timur berjalan lancar dan kami optimis Prabowo-Gibran menang satu putaran,” pungkasnya. (pun)