SUMENEP- KANGEAN, SabdaNews.com– Tokoh masyarakat dan Mahasiswa melakukan audensi dengan Pemerintah desa Saobi kecamatan Kanganyan Kabupaten Sumenep yang bertempat di Balai desa Saobi pada Kamis, (27/4/l 2023)
Kedatangan mahasiswa dan tokoh masyarakat yang di maksud membawa sejumlah tuntutan; 1. Terkait Transparansi Anggaran Desa. 2. Realisasi Anggaran Desa. 3. Alokasi Anggaran Desa.
Hal itu di lakukan karena mematuhi surat perjanjian hasil kesepakatan segitiga emas, antara mahasiswa, masyarakat, dan kepala desa yang sudah resmi di tandatangani sejak dua tahun yang lalu tentang transparansi anggaran harus dilakukan.
Hosaini kepala desa Saobi Kecamatan Kangayan, mengakui bahwa transparansi anggaran sudah ia lakukan bersama aparatnya, di buat dalam bentuk bener dan di pasang di depan balai desa. “Terkait transpansi itu sebenarnya sudah kami lakukan, kemaren kami buat dalam bentuk benner dan di letakkan di depan balai desa,” jelasnya.
Namun mendengarkan jawaban dari kepala desa tersebut Abdul Razak Mahasiswa Saobi juga buka suara dan menyayangkan, karena melihat desa saobi yang terdiri dari tiga pulau, tentu model transpansi seperti itu kurang baik dilakukan. Menurutnya, harusnya transparansi anggaran dalam bentuk benner tersebut di letakkan di beberapa tempat, seperti di Saobi laoanna, Saobi Kampong, Saobi Pajenassem, Sapapan, dan Bungin.
“Lalu bagaiamana dengan masyarakat yang ada di pulau yang lain? Apakah bisa melihat transparansi anggaran tersebut jika hanya diletakkan di depan balai desa? Tentu itu kurang meluas untuk dilakukan,” tegas Abdul Razak.
Sementara menurut Adi yang juga mahasiswa, cara melakukan proses transparansi anggaran tersebut harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar, mulai mengadakan pertemuan dan diskusi dengan tokoh-tokoh masyarakat desa Saobi setiap kali ada anggrana turun, atau transparansi dalam bentuk benner yang perlu di letakkan di titik-titik tertentu. “Menurut saya pemerintah desa Saobi ini perlu mengadakan sosialisasi berbentuk diskusi yang berisi tentang transparansi anggaran desa setiap kali anggaran dana desa turun,” tegasnya. (Nur)