13
SabdaNews.com – Pernyataan kontroversial budayawan kondang Emha Ainun Najib menyamakan Presiden RI Joko Widodo dengan Raja Fir’aun mendapat tanggapan dari mantan ketum PBNU KH Said Agil Siraj.
Menurut Musytasar PBNU, sebagai orang santri jika berkaca pada pendapat Imam Abu Hasan Asy’ari dalam Kitab Maqolatul Islamiyin, kita tidak diperbolehkan atau dilarang menyamakan orang yang masih baca syahadat disamakan dengan orang kafir.
“Selama orang itu masih bersyahadat, walaupun tidak sholat kita tidak boleh menyamakannnya dengan orang kafir,” tegasnya.
Pertimbangan lainnya, lanjut Kiai Said Agil Siraj, Fir’aun itu sudah jelas di nash Al Qur’an resmi orang kafir dan masuk neraka. Begitu juga dengan Haman, Abu Lahab, Qorun itu orang-orang yang di nash akan masuk neraka.
“Beda lagi kalau menyamakan dengan Stalin, Hitler, Brehnev, Lenin ataupun Musollini karena nama mereka itu tidak ada di Qur’an dalam kaca mata agama itu tidak apa-apa. Kalau disamakan dengan Fir’aun itu tidak boleh karena namanya ada di Qur’an dan pasti masuk neraka,” pungkasnya. (pun)