15
SabdaNews.com – Politikus Partai Gerindra Muhammad Fawait mengatakan bahwa Jawa Timur sebagai propinsi paling banyak pondok pesantrennya, merupakan suatu keberkahan. Pasalnya, keberadaan pesantren itu sebagian besar di pedesaan yang notabene memiliki banyak keterbatasan.
“Pesantren yang ada di Jawa Timur itu rata-rata ada di daerah pedesaan. Dan kemiskinan di Jawa Timur juga yang terbanyak ada di pedesaan,” kata Gus Fawait sapaan akrab Muhammad Fawait, Jumat (23/12/2022).
Menurut ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim, diantara tanda kemiskinan di Jatim adalah keterbatasan akan akses pendidikan.
“Rata-rata yang ada di garis kemiskinan adalah mereka pendidikannya yang minim. Penyebanya ada banyak faktor, antara lain fasilitas yang jauh atau biaya yang terbatas sehingga tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” jelas pria asli Jember ini.
Melihat realitas ponpes di Jatim mayoritas berada di pedesaan, Gus Fawait mendorong keberadaan pesantren lebih dimaksimalkan supaya masyarakat di bawah bisa mengakses layanan pendidikan yang tersedia di pesantren sehingga semakin tinggi jenjang pendidikan masyarakat maka kedalaman kemiskinan bisa diminimalisir.
“Jadi Pondok Pesantren bisa menjadi solusi bagi upaya untuk pengentasan kemiskinan melalui jalur pendidikan,” ungkap Gus Fawait
Bagi Partai Gerindra, berbagai upaya yang selama ini telah dilakukan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dinilai sudah cukup baik.
“Kami berharap ke depannya lebih maksimal lagi dan lebih terarah. Maksudnya adalah bagaimana ponpes ini baik besar, menengah, atau kecil benar-benar tersentuh oleh program-program Pemprov,” jelas Presiden Laskar Sholawat Nusantara ini.
Kolaborasi pemerintahan desa dan pesantren sangat diharapkan. Misal di desa bisa buat berkebun, berhutan dan lainnya. Sedangkan Ponpes yang berada di daerah terpencil, dibantu Pemprov dengan pendirian laboratorium, gedung pelatihan dan lainnya.
“Kalau perlu pelatih-pelatih di Badiklat diperbantukan di ponpes untuk memberikan pelatihan di ponpes di pedesaan sehingga para santri nantinya bisa menjadi mentor di masyarakat,” harap Gus Fawait.
Ia mengakui Ponpes merupakan fasilitas yang paling banyak di pedesaan. Namun kurang mendapatkan perhatian Pemprov. Padahal kalau lebih diberdayakan juga sangat membantu masyarakat sekitar dan pemerintah.
“Dari sisi ideologi, pesantren itu lebih Pancasilais, sehingga Pancasila bisa membumi di masyarakat pedesaan,” beber Gus Fawait.
Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim, lanjut Fawait, ke depan akan memperjuangkan nasib ponpes di Jatim bisa lebih mendapatkan perhatian dari Pemprov Jatim khususnya yang berada di desa yang menjadi kantong-kantong kemiskinan.
“Dengan fasilitas lengkap di ponpes yang ada di daerah terpencil, tentu akan menunjang kebutuhan santri bisa meningkatkan kemampuannya dalam pelatihan kerja. Dengan begitu kemiskinan bisa terangkat,” pungkasnya. (tis)