12
SabdaNews.com – Lima besar nominator program akreditasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur sampai pada tahap presentasi yang digelar pada Rabu (21/12/2022) di kantor MUI Jawa Timur. Kelima nominator tersebut antara lain MUI Kabupaten Gresik, MUI Kota Surabaya, MUI Kabupaten Banyuwangi, MUI Kota Batu dan MUI Kabupaten Pasuruan.
Penilaian presentasi tersebut diberikan oleh Dewan Pimpinan (DP) MUI Jawa Timur yaitu KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah (Ketua Umum MUI Jawa Timur) , KH Sudjak (Ketua MUI Jawa Timur) , Prof KH Abd Halim Soebahar (Wakil Ketua MUI) Jawa Timur, Dr Lia Istifhama dan Dr Faridatul Hanum sebagai Sekretaris MUI Jawa Timur.
KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah, Ketua Umum MUI Jawa Timur mengatakan bahwa MUI memiliki tugas utama sebagai shodiqul hukumah dalam rangka khodimul ummah. Oleh karena itu, DP MUI Jawa Timur berusaha melaksanakan amanah tersebut melalui berbagai program kerja yang dirancang.
“Ketika DP MUI menerima amanah sebagai shodiqul hukumah dalam rangka khodimul ummha, maka kami berupaya menjawab amanah itu melalui rencana kerja dan program sebagai penguatan peran MUI,” kata kiai Mutawakkil.
Kerja keras seluruh komisi, lembaga dan badan, MUI Jawa Timur mendapatkan anugerah MUI terbaik se-Indonesia pada Mukernas II tahun 2022.
“Alhamdulillah kami didatangi oleh hamba-hamba Allah yang baik niatnya dan kinerjanya, tidak ada satu pun satu komisi, lembaga dan badan yang dievaluasi karena tidak melaksanakan program. Sehingga ini membuahkan hasil yang baik yaitu anugerah MUI provinsi terbaik se-Indonesia,” ujar mantan ketua PWNU Jatim ini.
Terkait program akreditasi, Kiai Mutawakkil mengungkapkan bahwa hal itu merupakan upaya MUI Jawa Timur untuk membangkitkan MUI kabupaten/kota.
“Ke depan kita tidak mau MUI Jatim baik tapi di daerah kurang tertata. Maka kami ingin menata daerah dengan sistem akreditasi ala MUI. Dalam pelaksanaannya, program ini dipasrahkan kepada Komisi KP3 yang dikomandoi oleh Prof M Noor Harisuddin dan Dr Listyono Santoso,” ungkapnya.
Lebih jauh Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo itu menyebutkan dari 38 MUI kabupaten/kota se-Jawa Timur, 6 daerah gugur sehingga tersisa 32 MUI yang terakreditasi.
“Dan hari ini kami mengundang lima besar MUI terbaik yang artinya tanpa lima MUI ini, program penataan organisasi ke bawah melalui akreditasi gagal. Lima MUI ini menjadi uswatun hasanah bagi daerah lain, karena akreditasi ini menganut prinsip transparansi artinya semua bisa melihat apa saja indikator yang menjadi penilaian,” terangnya.
Sehingga lima nominator akreditasi itu menjadi modal MUI Jawa Timur untuk melaksanakan MUI Award yang akan digelar pada Rabu (28/12) mendatang di Surabaya.
“MUI Award ini akan dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa karena di samping keberhasilan program ini atas dukungan Gubernur dan untuk memicu kepala daerah untuk bersinergi dengan MUI daerah. Lima nominator ini akan ditulis dengan tinta emas sebagai peserta terbaik program akreditasi,” pungkasnya. (pun)